BeritaHot IssueNasional

Saleh Daulay: Kalau Belva Mundur Seperti Ini, Orang Justru Menyangka Ada yang Tidak Wajar

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menghargai keputusan Adamas Belva Syah Devara untuk mundur dari Staf Khusus Presiden, sebab permohonan pengunduran diri itu adalah haknya.

Menurut Wakil Ketua F-PAN itu bahwa alasan pengunduran diri Belva Devara lebih pada menghindari asumsi atau persepsi yang bervariasi tentang posisinya sebagai Staf Khusus Presiden. Di dalam surat pengunduran diri itu dijelaskan ada kaitannya dengan proses verifikasi mitra kartu prakerja. Di luar itu, isi surat lebih pada ucapan terima kasih kepada presiden Jokowi yang telah memberikan kesempatan kepadanya sebagai Staf Khusus Presiden.

Namun demikian, kata Saleh pengunduran diri itu belum tentu menghilangkan polemik dan perdebatan di publik. Sebab, polemik itu sendiri muncul karena pemilihan ruangguru yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana kartu prakerja. CEO ruang guru adalah Belva Devara.

“Orang menganggap itu tidak pantas. Ada kesan bahwa penunjukan itu tidak objektif. Dan menurut saya kesan itu wajar. Sebab, pada saat proses penunjukan, Adamas masih berstatus aktif sebagai Staf Khusus Presiden,” kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (21/4/2020).

“Ada teman yang bilang, sayang sekali dia mundur. Katanya, kalaupun mundur, tetap saja polemiknya tidak selesai.  Bahkan, orang akan mengatakan bahwa dia hanya mundur beberapa langkah untuk maju triliunan langkah,” sambungnya.

Anggota komisi IX DPR RI itu menuturkan, seharusnya Belva Devara tidak tidak perlu mundur sebagai Stafsus Presiden. Sejak awal, public tidak mempersoalkan posisi Belva sebagai staf khusus. Yang dipersoalkan adalah mengenai proses penunjukan lembaga yang dipimpin Belva sebagai mitra kartu prakerja. Kata dia, sebaiknya proses pemilihan ruangguru sebagai mitra kartu pra kerja yang dijelaskan secara terbuka.

“Kalau mundur seperti ini, bisa jadi orang malah menyangka bahwa ada sesuatu yang tidak wajar. Bahkan, ketidakwajaran itu ditunjukkan oleh sikap Adamas sendiri. Buktinya tidak wajar, dia mengundurkan diri. Kalau semua sesuai aturan, kan tidak perlu mengundurkan diri. Apalagi, dia mengatakan bahwa keputusan mengundurkan diri itu adalah keputusan yang berat,” pungkasnya.

 

Sumber: https://m.akurat.co/

Related Posts