Jakarta, 18 Juni 2025 – Komisi VII DPR RI melalui Ketua Komisi, Saleh Partaonan Daulay, terus menunjukkan komitmennya untuk memastikan keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia. Komisi VII menyoroti pentingnya kemajuan program replanting dan hilirisasi untuk meningkatkan daya saing industri kelapa sawit serta kesejahteraan petani.
Dalam kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara pada 10 April 2025, Bang Saleh menjelaskan bahwa program replanting yang sedang dijalankan tidak hanya penting untuk meningkatkan hasil perkebunan, tetapi juga untuk mengurangi dampak negatif lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh tanaman kelapa sawit yang sudah tua. “Kami mengawasi dengan serius proses replanting ini, dan kami ingin memastikan bahwa ini memberikan manfaat yang berkelanjutan baik bagi petani maupun bagi sektor industri secara keseluruhan,” ujar Saleh dalam kunjungan tersebut.
Selain itu, Komisi VII juga sangat mendukung hilirisasi industri kelapa sawit yang dianggap sebagai salah satu upaya strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk sawit di dalam negeri. Menurut Saleh, hilirisasi menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak dan bahan baku lainnya, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak untuk masyarakat. “Hilirisasi ini bukan hanya soal keuntungan ekonomi, tapi juga soal memberdayakan masyarakat sekitar agar mereka bisa merasakan dampak langsung dari perkembangan industri sawit,” tambahnya.
Stakeholder dari berbagai pihak, termasuk petani, koperasi, dan perusahaan kelapa sawit, juga turut memberikan masukan selama kunjungan ini. Salah satu hal yang disoroti adalah pentingnya dukungan teknis dan pendampingan bagi petani dalam proses replanting, terutama terkait dengan pemanfaatan batang sawit tua yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai produk bernilai tambah. Misalnya, Koperasi Gerak Nusantara telah bekerjasama dengan PTPN IV PalmCo untuk mengolah batang sawit tua menjadi bahan baku gula sawit, yang tentunya akan menambah pendapatan petani.
Selain itu, PTPN IV PalmCo juga telah menunjukkan keberhasilannya dalam menjaga pasokan minyak goreng yang stabil selama bulan Ramadhan, sebagai bukti bahwa hilirisasi sawit telah berjalan dengan baik. Keberhasilan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap minyak goreng impor dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Saleh menekankan bahwa Komisi VII DPR RI akan terus mengawasi dan mendorong setiap program yang berkaitan dengan industri kelapa sawit. “Kami akan terus memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterapkan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama bagi petani kelapa sawit dan masyarakat di sekitar perkebunan,” tutup Saleh.
Komisi VII DPR RI berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan industri dengan pemberdayaan masyarakat, agar industri kelapa sawit bisa berkelanjutan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi perekonomian Indonesia.