Berita

Demokrat dan Golkar Diuntungkan dari Konflik Nasdem

Jurnas.com | Jakarta | Selasa, 22 Januari 2013 17:48 WIB

Pengajar FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Saleh P Daulay mengatakan, perselisihan dan konflik internal yang terjadi sama sekali tidak membawa keuntungan bagi partai Nasdem. Justru, Golkar dan Demokrat akan memperoleh keuntungan dari konflik antara bos media Surya Paloh dan Hary Tanoesoedibjo itu. Kerja keras para kader Nasdem selama ini dinilai belum berimbas positif dalam membesarkan partai.

Menurut dia, Golkar sebenarnya sangat khawatir dengan fenomena Nasdem. Pasalnya, para pentolan Nasdem kebanyakan adalah kader-kader Golkar yang tidak terakomodir dalam munas beberapa tahun lalu. Artinya, keberadaan Nasdem sedikit banyaknya pasti menggerus suara Golkar.

"Apalagi sebelum konflik ini terbuka ke publik, diisukan banyak kader Golkar yang akan meloncat ke Nasdem. Kondisi Nasdem seperti ini tentu akan mengurungkan niat kader-kader itu. Bahkan sebaliknya, akan berusaha merapatkan barisan di bawah bendera Golkar," kata Saleh kepada Jurnal Nasional, Selasa (22/1).

Sementara itu, Demokrat mendapatkan keuntungan tidak langsung dari konflik internal itu. Demokrat yang selama ini dijadikan sebagai sasaran tembak isu-isu politik nasional sedikit bisa bernafas lagi. Selain dapat meningkatkan soliditas internal, para pendukung Demokrat diharapkan akan tetap loyal. Dugaan mereka akan lari ke Nasdem tidak begitu dikhawatirkan lagi.

"Saya yakin caleg-caleg yang tadinya melirik Nasdem, sekarang sudah mulai berpikir ulang. Mereka tentu tidak mau menjadi bagian dari warisan konflik yang ada. Pada titik ini, Golkar dan Demokrat tentu menjadi pilihan alternatif yang lebih menjanjikan," ujarnya.

Terkait persoalan pencalegan ini, Saleh menilai partai-partai lain pun sesungguhnya bisa mendapatkan keuntungan. Persoalannya adalah bagaimana melakukan rekrutmen secara aktif di tengah masyarakat. "Soal caleg ini tidak bisa dianggap remeh. Di tengah krisis kepercayaan terhadap parpol, rekrutmen caleg menjadi alternatif strategis untuk mendapatkan dukungan publik pada pemilu 2014 yang akan datang," tambahnya.

Sumber: http://www.jurnas.com/news/81048?utm_source=twitterfeed&utm_medium=facebook

Related Posts