Jumat, 21 September 2012 | 20:30
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Saleh Daulay, mengakui mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid, atau yang biasa disapa Gus Dur, merupakan tokoh bangsa yang banyak berjasa bagi Tanah Air.
Dari situ, ia lantas mencatat empat ciri karakter Gus Dur yang membuatnya begitu dikenal dan dirindukan hingga saat ini.
"Pertama, Gus Dur itu adalah sosok humanitarian fighter. Dalam NU sendiri, yang saya tahu ada tiga jenis ukhuwah, yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaraan antarumat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antaranak bangsa), dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan antaranak manusia). Gus Dur sendiri sudah lulus dari tiga ukhuwah tersebut, dan tidak berhenti sampai di situ," tutur Saleh, saat menjadi pembicara dalam acara 1.000 Hari Gus Dur & Hari Perdamaian Sedunia di Apartemen Park Royale, Jakarta, Jumat (21/9).
"Sebagai anak bangsa, Gus Dur mau melakukan apa saja demi melanjutkan perjuangan dan menciptakan perdamaian di Indonesia. Dia juga melihat, (bahwa) selama orang itu anak manusia, kita harus respek dan menghormatinya," lanjut Saleh.
Ciri karakter kedua, menurut Saleh, Gus Dur bisa disebut sebagai seorang risk taker. Di mana menurutnya, sekali Gus Dur berbicara dan berprinsip, ia akan menjalankan dan siap menerima konsekuensinya.
"Di kalangan Islam sendiri banyak yang berbeda pikiran dengan Gus Dur. Tapi Gus Dur tidak akan berhenti menghadapi orang yang mengkritik dan membencinya. Dia berani mengambil risiko," ujar Saleh lagi.
Selanjutnya, Saleh juga menganggap Gus Dur sebagai sosok autentik yang konsisten antara perkataan dan perbuatan. Apa yang Gus Dur lakukan dianggap bukan semata usaha untuk menggapai popularitas.
"Apa yang dia omongkan, pasti dikerjakan langsung. Tidak sekadar ngomong. Dia melakukan sesuai dengan apa yang dia katakan. Jadi dia bukan sekadar cari popularitas. Saat ini, kita menuntut untuk mencari orang-orang seperti ini, yang otentik dalam hal ucapan dan tingkah laku," ujarnya.
Lebih jauh, Saleh juga melihat Gus Dur sebagai sosok cerdas yang berpikir jauh ke depan. Oleh karena itu menurutnya, Gus Dur ibarat orang yang lahir mendahului zamannya.
"Dia (Gus Dur) sudah melampaui batas-batas waktu yang ada sekarang, karena dia bisa melihat masa depan Indonesia dan dunia. Dia sangat futuristik. Lihat keberhasilan Gus Dur. Bukan hanya berhasil menjadi Presiden (RI) dan Ketua Umum PBNU, kader-kader Gus Dur saat ini juga banyak yang jadi orang," pungkasnya.
Sumber: http://www.beritasatu.com/nasional/73233-empat-ciri-karakter-gus-dur-versi-pemuda-muhammadiyah.html