Berita

Enam Hal yang Harus Dilakukan AMM agar Pesan Dakwah Sampai ke Kelas Menengah

RMOL. Aktivis Muda Muhammadiyah Muhammadiyah dituntut segera menyikapi lima dampak negatif di balik meningkatnya kelas menengah dalam menjalankan dakwah. Sebagai organisasi dakwah, ortom Muhammadiyah dituntut melakukan upaya-upaya konkrit agar dakwah bisa disampaikan kepada kalangan kelas menengah tersebut.

Demikian disampaikan Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah, Saleh P. Daulay, ketika menjadi pembicara Pengkajian Ramadhan PP Muhammadiyah, "Dakwah AMM: Transformasi Nilai-nilai Islam untuk Kalangan Kelas Menengah Muda" di Aula Rumah Sakit Islam, Cempaka Putih, Jakarta (Senin, 30/7).

Menurutnya, ada enam hal penting menurut yang perlu dilakukan oleh aktivis muda Muhammadiyah. Pertama, character building (pembinaan akhlak). Untuk mengantisipasi dampak negatif dari perubahan sosial yang terjadi, pembinaan akhlak merupakan keharusan. Hal ini penting agar aktivis AMM dapat membedakan mana yang sesuai dengan Islam dan mana yang bertentangan.

Kedua, integration (berbaur) dengan kelas menengah. Melalui integrasi dan interaksi diharapkan dapat membuka jalan untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Integrasi dan interaksi diperlukan untuk mempengaruhi, bukan untuk dipengaruhi.

Ketiga, networking (pengembangan jaringan). Aktivis muda Muhammadiyah dituntut untuk memperluas jaringannya sehingga tercipta kohesivitas sosial di tengah-tengah masyarakat.

Keempat, connection with policy maker (berhubungan dengan para pengambil kebijakan). Dengan koneksi tersebut diharapkan aturan dan regulasi yang ada diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari perkembangan kelas menengah.

Kelima, leadership (kepemimpinan), yaitu menciptakan calon-calon pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Keenam, commitment (komitmen) terhadap dakwah. Apa pun alasannya, dakwah harus tetap disampaikan karena itu adalah konsekuensi logis menjadi aktivis Muslim.

"Untuk dapat menyampaikan dakwah dengan baik, aktivis muda Muhammadiyah tentu tidak bisa berjalan sendiri. Muhammadiyah dan seluruh elemen masyarakat dituntut untuk ikut ambil bagian," jelas Saleh.

"Anak muda tentu memiliki keterbatasan waktu, pengetahuan, dan tentu saja finansial. Karena itu, semua elemen masyarakat harus terlibat. Pemerintah juga dituntut untuk terlibat aktif dalam membina generasi muda," demikian Saleh. [zul]

Related Posts