Berita

Menteri Agama Dituntut Netral dalam Penetapan Awal Ramadan

Ketua Komisi VIII DPR yang membidangi agama Saleh Partaonan Daulay mengatakan Kementerian Agama dituntut untuk bersikap netral dalam penetapan 1 Ramadan tahun ini. 

Saleh mengingatkan organisasi kemasyarakatan Islam diminta untuk saling menghormati antara satu dengan yang lain. Apalagi selama ini kerap juga terjadi perbedaan pendapat antara satu dengan yang lain. “Perbedaan tersebut tidak boleh dibesar-besarkan mengingat masing-masing memiliki argumen syar’i yang cukup kuat,” kata Saleh kepada CNN Indonesia, Selasa (16/6).

Saleh menuturkan, kalaupun ada perbedaan, diyakini tidak akan mengurangi nilai ibadah yang dilaksanakan. “Dalam konteks itulah pemerintah harus bersikap netral,” ujarnya.

Politikus Partai Amanat Nasional itu menegaskan, negara tidak boleh memasuki keyakinan suatu kelompok masyarakat selama hal itu tidak mengganggu ketertiban. “Kehadiran negara semestinya hanya sebagai fasilitator,” ucap dia. 

Saleh mengapresiasi langkah Kementerian Agama yang akan menggelar sidang itsbat secara tertutup pada sore nanti. “Langkah tersebut seharusnya dipertahankan,” kata Saleh. (Baca: Hari Ini, Kemenag Umumkan Awal Ramadan Usai Magrib)

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini menekankan, hal tersebut sangat penting untuk menjaga ukhuwah dan persatuan umat Islam.

“Sidang tertutup itu nilainya tetap sama. Tujuannya kan hanya untuk memberi panduan kepada umat tentang kapan ibadah Ramadan dimulai,” tutur Saleh.

Organisasai Masyarakat Islam Muhammadiyah akan memulai puasa Ramadan pada Kamis (18/6). Diperkirakan pelaksanaan puasa dan lebaran Muhammadiyah akan bersamaan dengan pemerintah dan ormas Islam yang lain.

Sebelumnya Bendahara Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan penetapan awal Ramadan pada Kamis besok sesuai dengan perhitungan yang dilakukan. Ia memperkirakan awal Ramadan tahun ini bakal bersamaan.**

Sumber: cnnindonesia.com

Related Posts