Berita

Pemuda Muhammadiyah Prihatinkan Nasib Sugiyanto

Juni, 26 2013

Jakarta: Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Daulay menyatakan turut prihatin terhadap nasib Sugiyanto yang terpaksa mengamen dan rela menjual ginjal demi menebus ijazah sekolah anaknya.

"Sangat disayangkan, masih ada orang Indonesia yang belum bisa menikmati 20% total anggaran pendidikan dari APBN. Sementara banyak kepala daerah yang saat berkampanye selalu menjanjikan bebas biaya pendidikan. Faktanya, masih ada orang yang bernasib seperti Sugiyanto," kata Saleh Daulay di Jakarta, Rabu (26/6).

Menurut dia, dengan APBN Rp1.600 triliun, anggaran pendidikan Rp320 triliun. "Saya kira jumlah itu lumayan besar. Walau tidak semua digunakan untuk urusan ijazah, tetapi kalau digunakan untuk biaya pembebasan biaya ijazah tetap masih cukup."

Dosen UIN Jakarta itu menambahkan, bila kebijakan itu datangnya dari pihak pengelola sekolah, pemerintah tetap tidak bisa lepas tanggung jawab. "Kejadian itu muncul karena kurangnya pengawasan dari pemerintah. Itu akan menjadi preseden buruk dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air," pungkasnya.

sumber : metrotvnews.com

Related Posts