Berita

Pengamat: Kepercayaan Masyarakat ke Parpol Islam Luntur

Kamis, 31 Januari 2013, 14:54 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penetapan status tersangka kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq telah membawa dampak negatif bagi eksistensi partai-partai politik Islam. Kasus suap impor daging sapi kali ini membuat kepercayaan masyarakat kepada partai Islam menjadi luntur.

"Harapan masyarakat agar partai politik Islam bisa membawa perubahan menjadi pupus," kata Pengamat Politik dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Saleh P. Daulay di Jakarta, Kamis (31/1).

Menurut Saleh, PKS memang memiliki jamaah militan yang diharapkan menjadi lumbung suara mereka. Tapi, para kader dan jamaah PKS itu adalah orang-orang berpendidikan yang melek politik. Dengan kasus ini, kata dia, tingkat militansi kader dan jamaah PKS berpotensi menurun.

Kasus yang memperburuk integritas PKS bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, salah seorang politisi PKS tertangkap kamera sedang menonton video porno di tengah-tengah rapat paripurna DPR RI. Waktu itu, para petinggi PKS mengambil tindakan cepat untuk memberhentikan yang bersangkutan.

Disampaikan Saleh, baik kasus video porno, maupun kasus suap ini kenyataannya betul-betul mencoreng muka PKS. Parahnya, kali ini Presiden PKS yang dijadikan tersangka. "Agak sulit melakukan pembelaan jika yang terlibat langsung adalah presidennya," ujar Saleh.

Meski begitu, kata Saleh lagi,  publik tinggal menunggu saja pembelaan apolegetik yang akan disampaikan kader-kader PKS. Namun apa pun pembelaannya, ia yakin, masyarakat pasti lebih percaya pada proses hukum yang sedang berjalan.

Saleh yang juga menjabat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini berpendapat jika kasus video porno dapat diselesaikan dengan sigap, semestinya PKS juga dapat menyelesaikan masalah ini lebih cepat lagi. Tentu ada aturan organisasi yang perlu ditegakkan.

"Jika persoalan ini dapat diselesaikan, PKS masih punya harapan walaupun harus bekerja keras untuk meyakinkan masyarakat," prediksi Saleh.

Related Posts