Kamis, 14-03-2013
JAKARTA, PESATNEWS- Kalangan pengamat politik menilai, pertemuan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan para Jenderal Purnawirawan belum lama ini di istana negara, merupakan sebagai bentuk pencitraan politik menjelang akhir masa jabatannya yang ingin ditunjukan kepada seluruh kalangan termasuk lawan politiknya.
Pengamat Politik dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Alfan Alfian mengatakan pertemuan tersebut merupakan bagian dari pengkondisian politik. Dimana, SBY di akhir periode jabatan kepresidenannya perlu tetap dikesankan baik dengan semua jenderal dan semua kelompok politik.
"Sehingga, ia bisa mengakhiri pemerintahannya tanpa gejolak. Betapapun demikian pertemuan itu tidak istimewa, karena tampaknya hanya formalitas saja," ujarnya kepada pesatnews, Kamis (14/3).
Dia menegaskan, pertemuan ini tidak ada hubungannya dengan penyelamatan partai Demokrat. Melainkan, pertemuan ini untuk menguatkan politik SBY dengan berbagai gejolak perpolitikan yang saat ini terjadi.
"Nggak ada hubungannya. Tetapi lebih pada penguatan citra politik bahwa SBY masih orang kuat dalam politik kita sekarang," tegasnya.
Senada dengan Alfan Alfian, Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi mengatakan pertemuan ini sebagai bentuk pencitraan politik SBY menuju pemilu 2014. Pasalnya, dengan dirinya tidak mencalonkan kembali sebagai capres, maka citranya harus baik di mata publik. Dan hal itu juga sebagai bentuk agar publik mengkaitkan SBY dengan partainya. "Kepentingan konsolidasi kekuasaan menuju 2014. Dan SBY mempersiapkan penggantinya," singkatnya.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh Daulay menambahkan secara simbolis, pertemuan tersebut mungkin disebut silaturrahmi biasa. Namun secara politis, itu bisa bermakna lebih lebih luas.
"Setidaknya, dengan pertemuan-pertemuan itu SBY menunjukkan bahwa dia masih memiliki jaringan di tingkat internal purnawirawan TNI," tukas Saleh.
Perlu diketahui, kata Saleh, selama ini ada beberapa orang jenderal purnawirawan yang menyampaikan sikap kritis kepada SBY. Sehingga, dengan pertemuan seperti ini, SBY menunjukkan bahwa masih banyak elemen purnawirawan jenderal lain yang masih dekat dan mendukung dirinya.
"Saya kira tidak dalam konteks penyelamatan pasca berkuasa. Tetapi menelusuri strategi keamanan dan ketertiban nasional menjelang pemilu. Ini sifatnya kontekstual dan dibutuhkan saat ini," jelas Saleh.
Saleh mengatakan, dalam pertemuan seperti itu, SBY juga akan mencoba mendiskusikan bagaimana menjaga stabilitas keamanan nasional, khususnya di tahun-tahun politik setahun ke depan. Pasalnya, bagaimanapun juga, keamanan adalah faktor terpenting dalam sebuah transisi kepemimpinan nasional.
"Tentu sangat tepat bila SBY mendiskusikannya dengan para purnawirawan jenderal tersebut," kata Saleh.
Saleh menilai, pertemuan ini dikatakan sebagai penyelamatan pasca berkuasa, tidak tepat. Pasalnya, tidak tepat bertemu dengan para jenderal purnawirawan yang tidak berpolitik.
"Kalau mau berbicara soal itu, tentu lebih pas bertemu dengan para petinggi parpol, tanpa memandang background sipil-militer," ungkap Saleh.[ ]
Sumber: pesatnews.com