Berita

Pengamat: Tolak Gabung Demokrat, Yenny Wahid Milih Jadi Aktivis

Rabu, 17-04-2013

JAKARTA, PESATNEWS- Kalangan pengamat politik menilai, batal bergabungnya putri almarhum Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau lebih dikenal dengan Yenny Wahid (YW) ke Partai Demokrat (PD) dan tidak akan bergabung dengan partai politik (parpol) manapun, maka langkah ke depan Yenny kembali sebagai civil society untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat sebagai aktivis di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) The Wahid Institute.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, Yenny sesungguhnya adalah penggiat dan aktivis HAM. Pasalnya, sejak awal bergelut di perpolitikan Indonesia untuk mengikuti jejak Gus Dur, Yenny adalah Direktur The Wahid Institute. Dan sudah banyak aktivitas yang dilakukannya di lembaga tersebut.

"Karena itu, saya kira, Yenny akan kembali menggeluti lembaga itu. Selama ini, Yenny sudah mencoba serius dan mendalami dunia politik. Tetapi sejauh ini, ia belum berhasil," ujar Saleh kepada pesatnews, Rabu (17/4/2013).

Menurut Saleh, tujuan Yenny berpolitik adalah untuk memperjuangkan nilai-nilai yang selama ini diperjuangkan oleh Gus Dur untuk disalurkan kepada masyarakat.

"Karena belum berhasil, Yenny mungkin berpikir untuk memperjuangkan nilai-nilai itu melalui lembaga The Wahid Institute," kata Saleh.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah ini menjelaskan, The wahid institute adalah lembaga civil society. Walaupun YW tidak berpolitik, melalui lembaga itu YW masih tetap bisa melakukan advokasi dan menyuarakan aspirasi masyarakat.

"Pada titik ini, The Wahid Institute dapat berfungsi sebagai kekuatan penyeimbang dari kekuasaan pemerintah dan parlemen," jelas Saleh.

Direktur Eksekutif Sun Institute, Andrianto menambahkan bergerak di wilayah civil society, YW dapat menjaga ruh Gus Dur yang mengayomi anak bangsa juga kaum minoritas. Pasalnya, kedepan prospektif warga Nahdliyin yang begitu besar  berdiaspora maka dapat bebas menentukan arah politiknya.

"Saya rasa, Yenny wahid lebih fokus dengan aktivitasnya hari ini, yaitu menjaga soliditas nahdliyin yang tidak terakomodasi di parpol," tukas Andrianto.

Andrianto mengatakan, YW harus bisa menjelma seperti sosok Gus Dur yang dapat menggerakan civil society. Civil society yang dimaksud, kata Andrianto, YW menjadi katalis penyambung aspirasi yang tidak tersalurkan ke elit tertinggi bangsa ini.

"Jadi wilayah perjuangannya lebih ke aspek moral saja," jelas Andrianto.[ ]

Sumber: pesatnews.com

Related Posts