Berita

Perlu Perubahan Radikal di BNN

Nasional – Selasa, 11/12/2012 14:15 WIB

Jakarta, (ANTARA) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mengatakan perlu strategi penanggulangan yang radikal dan komprehensif yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Sebab, peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia semakin memprihatinkan. Jika tidak ditanggulangi secara radikal dan komprehensif, dikhawatirkan akan membahayakan masa depan generasi muda Indonesia," kata Saleh Partaonan Daulay dihubungi di Jakarta, Selasa.

Karena itu, dia berharap pengangkatan Irjen Anang Iskandar menggantikan Komjen Gories Mere sebagai kepala BNN diharapkan dapat membawa perubahan radikal dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya narkotika di Indonesia.

Menurut dia, Anang harus menawarkan rancangan program konkret yang tidak sekedar melanjutkan program yang sudah ada dari pejabat sebelumnya.

"Pergantian kepala BNN semestinya tidak hanya sekedar kegiatan seremonial biasa. Namun, harus juga dibarengi dengan tawaran program yang lebih holistik dan komprehensif dari yang sebelumnya" katanya.

Saleh mengatakan bila hanya menawarkan program yang bersifat rutinitas, BNN akan sulit mengimbangi laju perkembangan peredaran narkotika.

Menurut dia, dulu narkotika hanya beredar di kalangan kelas menengah atas di daerah-daerah perkotaan. Namun saat ini, narkotika sudah beredar sampai pada lapisan kelas bawah dan pelosok-pelosok desa.

"Dengan pengalamannya yang pernah bertugas di BNN sebelumnya, Irjen Anang Iskandar diharapkan tidak memulai masa tugasnya dari nol," kata Saleh.

Setidaknya, kata dia, peta persoalan dan langkah-langkah strategis dalam penanggulangan narkotika sudah dimiliki sehingga bisa melakukan aksi-aksi konkrit di lapangan.

Saleh mengatakan tugas BNN tidaklah mudah. Secerdas dan sebagus apa pun program yang ditawarkan akan sulit dilaksanakan jika hanya dikerjakan oleh BNN secara sendiri-sendiri.

"Karena itu, BNN harus mengajak seluruh komponen masyarakat sipil, mahasiswa, pelajar, pemimpin-pemimpin agama, dan tokoh-tokoh masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, selama ini BNN masih kurang melibatkan partisipasi masyarakat. Kalaupun ada, hanya satu dua LSM yang terlibat.

"Kepala BNN yang baru diharapkan dapat merajut kerjasama dengan masyarakat luas. Narkotika bukanlah hanya musuh BNN, tetapi musuh masyarakat," pungkasnya. (*/jno)

Sumber: http://www.antarasumbar.com/?sumbar=berita&d=0&id=261073

Related Posts