BeritaHot IssueNasional

Soal Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi, PAN Siap Jika Diberi Jatah Menteri

Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi kabar soal isu reshuffle kabinet atau perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat. Mereka menyatakan siap dengan senang hati jika kadernya diminta bergabung ke kabinet.

Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, menyatakan mereka akan sangat senang jika Jokowi meminta kader partainya untuk membantu di pemerintahan. Menurut dia, selama ini PAN telah menunjukkan dukungan kepada pemerintahan meskipun tak mendapatkan jatah menteri.

“Kalau diminta (bergabung ke kabinet), dengan senang hati PAN akan membantu. Belum masuk saja kami sudah bantu, apalagi kalau kami ikut di dalam. Melakukan perubahan itu kan lebih cepat dari dalam daripada dari luar,” ujar Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, saat dihubungi Tempo, Jumat, 11 Maret 2022.

Isu PAN akan masuk kabinet menguat seiring bergulirnya kabar kocok ulang atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Seorang pejabat yang mengetahui rencana perombakan kabinet bercerita, Presiden hampir pasti memberikan jatah menteri kepada PAN yang bergabung dengan koalisi pemerintahan belakangan.

Pejabat yang menolak disebutkan namanya itu bercerita kepada Tempo bahwa Jokowi telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Menurut pejabat itu, keduanya membicarakan soal perombakan kabinet. Namun, sumber tersebut mengatakan Presiden dan Zulkifli belum sampai pada pembicaraan ihwal nama calon menteri. Pun posisi yang akan diisi oleh kader PAN masih samar.

Saleh mengaku tidak tahu ihwal kabar pertemuan Jokowi dan Zulkifli itu. Dia juga menyatakan sejauh ini belum ada pembahasan soal jatah menteri di internal partai mereka.

“Dua hari lalu kami rapat pleno DPP, ketua umum tidak ada bahas soal kabinet, cuma bahas konsolidasi kesiapan menghadapi Pemilu,” tuturnya.

Saleh menegaskan, bahwa pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Dia menyatakan PAN tak akan bergerak aktif untuk mendapatkan jatah kursi menteri.

“Kami tidak dalam posisi mendesak, mendorong, atau menawar-nawarkan diri. Namun karena bergulir isu PAN akan masuk kabinet, dari awal kami sudah menyatakan siap bergabung,” ujar dia.

Ketua Fraksi PAN DPR RI itu pun menilai partainya memiliki banyak kader mumpuni untuk membantu presiden di kabinet. Dia pun menyatakan mereka masih dalam posisi menunggu.

“Kami punya banyak kader, tapi mana yang akan dipilih tentu menunggu permintaan presiden untuk posisi apa. Kan presiden mungkin saja juga punya permintaan khusus. Tapi sampai sekarang belum ada permintaan itu,” ujar Saleh.

PAN sudah bergabung dengan partai koalisi sejak Agustus 2021, namun sampai hari ini, belum mendapatkan kursi menteri. Zulkifi Hasan sudah pernah bertemu dengan Presiden Jokowi pada akhir Agustus tahun lalu dan menyatakan tak ada pembahasan soal tawaran menteri atau reshuffle kabinet saat itu. Zulkifli juga membantah jika ada pertemuan dengan Jokowi baru-baru ini.

 

Sumber: https://nasional.tempo.co/

Related Posts