Berita

Jenderal SBY Nggak Jantan!

Jum'at, 15 Juni 2012 , 10:59:00 WIB

RMOL. Sindiran Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Jenderal (purn) SBY kepada kader-kadernya yang tersangkut korupsi dan juga kepada partai  lain yang lebih korup dalam pidato kemarin malam bukan sikap kesatria. Pasalnya, pidato itu sangat abstrak karena tidak menyebutkan nama kader dan nama partai yang dimaksud secara eksplisit.

Makanya, tidak heran bila publik yang mendengar akan membuat interpretasi bebas yang memang menjadi hak setiap orang.

"Untuk kasus korupsi yang melibatkan kader partai Demokrat, misalnya, muncul penafsiran yang beragam. Ada orang yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah Anas Urbaningrum. Ada juga yang menyebut nama kader lain. Sebenarnya siapa yang dimaksud? Hanya SBY yang tahu," ujar pengamat politik Saleh P. Daulay kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 15/6).

Pidato sindiran terkait partai lain, lanjut Saleh, juga setali tiga uang. SBY dengan entengnya menyebut bahwa kasus korupsi tidak hanya menimpa kader Demokrat. Pernyataan ini mungkin ada benarnya. Namun tetap menyisakan masalah karena akan menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

"Kalau memang gentlement, SBY seharusnya menyebut nama partainya. Kan sudah banyak data dan fakta yang bisa diambil di KPK. Data dan fakta itu sangat penting untuk menghindari saling tuding dan saling merasa paling bersih," sambung pengajar di FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini.

Polemik akibat sindiran itu, lanjut Saleh, sulit dihindarkan mengingat posisi strategis SBY. Sebagai presiden, setiap pernyataan SBY akan menjadi perhatian publik. Apalagi pernyataan itu terkait dengan kasus korupsi yang selama ini cukup meresahkan masyarakat luas. [zul]

Related Posts