Berita

SBY Diduga Ingin Delegitimasikan Anas

Friday, 15 June 2012, 16:57 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat sosial politik UIN Syarif Hidayatulah, Saleh P Daulay mengatakan, pertemuan dewan pembina Partai Demokrat dengan DPD I dan para pendiri sebagai upaya mendelegitimasi Anas Urbaningrum sebagai ketua umum. Ini lantaran kasus-kasus korupsi yang menyeret nama Anas yang sampai saat ini belum selesai.
 

"Dia (SBY) bilang setiap kader yang terlibat kasus korupsi harus keluar dari partai. Ada dugaan dan persepsi di luar, kelihatannya SBY tidak nyaman lagi Anas memimpin partai," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (15/6).

Hanya saja, apakah Anas bersalah atau tidak, ia menilai SBY sebagai presiden pun tak bisa mengintervensi. Apalagi, di sisi lain waktu terus berjalan, 2013 partai sudah sibuk melakukan pencitraan.

Makanya, karena tak ingin ketinggalan momentum itu, SBY ia menilai punya target kalau hingga 2012 Demokrat tidak boleh terjerat kasus lagi. Itu yang mendorong SBY melakukan manuver. Ditambah adanya fakta kalau di semua survei, Demokrat selalu berada di lapisan bawah.

"Karena walaupun SBY tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden, tapi dia punya kepentingan yang besar siapa yang terpilih pada 2014," ujarnya.

Upaya mengumpulkan pendiri pun dijadikan pernyataan ke publik kalau SBY masih memiliki otoritas yang kuat dan bisa mengumpulkan orang. Selain itu, juga ingin mengatakan kalau SBY bisa saja melakukan delegitimasi kepada ketua umum.

Persepsi ini yang muncul ketika SBY mengundang DPD I dan pendiri. "Kalau ingin membersihkan partai, saya kira caranya bukan seperti itu. Misalnya dengan mengundang kader yang diduga terlibat korupsi. Lalu ditanya bagaimana penyelesaiannya, dan diminta melakukan pilihan. Misalnya mundur," ujar Saleh.

Menurutnya, SBY mengundang DPD I karena memang pengurus pada tingkat ini yang paling gampang dikumpulkan. Ini mengingat Anas memiliki kekuatan di akar rumput. Yaitu di tingkat DPC dan cabang yang membuatnya duduk di kursi ketua meski tak didukung SBY.

"Jangan-jangan orang yang diundang SBY ke Cikeas adalah orangnya Anas, dan ketika SBY bicara mungkin sampai juga ke telinga Anas. Makanya, saya lihat strategi SBY dengan mengumpulkan DPD tak menguntungkan Demokrat," ujar Saleh.

Alasannya, justru malah memunculkan konflik baru bagi Demokrat. Selain itu, dugaan Anas digeser malah merapatkan barisan Anas yang nantinya berhadapan dengan kubu SBY. Ini yang dinilainya menjadi masalah baru bagi Demokrat.

Secara mekanisme pun tak bisa tiba-tiba menyuruh Anas mundur. Sama halnya Anas yang tidak bisa lari. Yaitu karena ada AD/ART yang mengikat mereka.

"Anas tidak mau mundur karena dia masih merasa konstitusional berdasarkan AD/ART. Kalau ada orang yang mendesak mundur, itu tidak ada aturan. Tapi kesannya justru Anas melawan," pungkas dia.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/12/06/15/m5nkz0-sby-diduga-ingin-delegitimasikan-anas

Related Posts