Hingga saat ini, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus meningkat. Menurut anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, saat rapat kerja pada Jumat (17/4) lalu, Kemenkes memprediksi akan ada 600 ribu kasus positif selama masa pandemi COVID-19.
“Kemarin waktu rapat dengan Kemenkes, diprediksi akan ada 600 ribu orang yang terpapar (COVID-19),” ujar Saleh saat dihubungi, Senin (20/4).
Data perkiraan tersebut, kata Saleh, digunakan oleh Kemenkes untuk mengajukan anggaran penanganan COVID-19 ke Komisi IX DPR RI. Saat ini, pemerintah sudah mengalokasikan Rp 75 triliun anggaran untuk belanja kesehatan dalam rangka melawan virus corona.
” Kan semuanya dianggarkan Rp 75 triliun, cuma kan rinciannya ke mana saja yang Rp 75 triliun itu, itu yang kita pertanyakan kemarin. Masih ada fluktuasinya,” jelas Saleh.
“Itu yang menyebabkan mereka mengajukan anggaran berdasarkan berapa jumlah orang terpapar. Makanya, disebut sekitar 600 ribu orang (prediksi), dan menurut saya itu besar sekali,” tambahnya.
Data prediksi yang digunakan oleh Kemenkes itu, kata Saleh, berasal dari hasil penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Agar prediksi tersebut tidak terjadi, Saleh meminta agar pemerintah segera mencari obat sembari menunggu vaksin COVID-19 ditemukan.
“Makanya apa yang disebut Pak Jusuf Kalla, kita harus mencari obatnya sekaligus juga menunggu agar bagaimana ada vaksinnya. Karena memang faktanya ini virus terus berkembang,” tandas Legislator Dapil Sumut itu.
Saat ini, demi menekan penyebaran virus sejumlah daerah sudah menerapkan PSBB, yaitu: Jabodetabek, Makassar, Pekanbaru, Kab Bandung, Kab Bandung Barat, Kota Tegal, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Sumber: https://kumparan.com/
