Berita

Komisi VIII soal mata satu di kafe Gibran: Siapa tahu bentuk dajjal?

Markobar, kafe baru putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming di Solo memiliki mural mata satu yang di kelilingi segitiga atau identik dengan simbol illuminati dan freemason. Menanggapi itu, Ketua Komisi VIII Saleh Daulay belum dapat memastikan apakah gambar tersebut memang sengaja dibuat untuk menafsirkan dajjal. 

"Ya gambar (mata satu) itu kan belum tentu dajjal. Siapa yang tahu bentuk dajjal itu gimana? Siapa yang sudah pernah lihat dajjal coba?" kata Saleh saat dihubungi merdeka.com, Rabu (6/5).

Namun, Saleh berujar jika mural tersebut sudah menjadi bahan sorotan masyarakat. Dia berharap gambar itu diganti dengan gambar yang tak menjadi bahan kontroversi. Sebab, kata dia, masyarakat bisa menjadi salah tafsir. 

"Saya sendiri tidak paham gambar-gambar yang dimaksudkan. Karena saya sendiri tidak tahu dajjal itu bentuknya seperti apa. Tentu kalau ini menjadi perbincangan mungkin bisa diganti dengan gambar lain, gambar yang lebih teduh. Karena masyarakat bisa salah menilai. Jadi tidak terjadi salah tafsir," kata dia. 

Selain itu, menurut dia, mural tersebut biasa-biasa saja. Hal ini menjadi perbincangan karena sosok Gibran yang seorang anak dari Presiden. Sehingga, setiap aktivitasnya pasti mendapat sorotan. 

"Sebagai anak Presiden, ya saya kira harus lebih berhati-hati dalam beraktivitas, masyarakat tentu tidak semuanya mampu memahami," tandasnya.

Seperti diketahui, kafe putra sulung Jokowi yang baru dibuka bulan April itu menjadi sorotan, salah satunya datang dari Jonru. 

Melalui Facebook pribadinya, Selasa (5/5), pria yang dikenal kerap mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo ini menulis jika kafe Gibran memiliki logo dajjal, yang dalam eskatologi Islam disebut sebagai tokoh jahat yang akan muncul menjelang kiamat. Dajjal disebut kerap menyebar fitnah. 

"Anak Jokowi Membuka "Kafe Dajjal". Hiyy… Sereemmm!!!(Memang sih, namanya bukan kafe dajjal. Tapi ada logo dan tanda-tanda dajjal di dekorasi ruangannya). Hm… kok sampai segitunya ya? Pertanda apakah ini?" 

Menurut ahli teori, kelompok Illuminati bersekongkol untuk mengontrol urusan dunia dengan mendalangi peristiwa dan sejumlah titik gaya pemerintahan untuk mendapatkan kekuasaan politik.**

Sumber: merdeka.com

Related Posts