Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah segera merealisasikan janjinya terkait keringanan cicilan kredit kendaraan bagi para supir taksi, ojek online, kapal, dan perahu motor nelayan.
“Termasuk melarang debt collector untuk mengejar angsuran warga, sebagaimana yang dijanjikan. Itu akan berlaku hingga satu tahun. Kebijakan ini sangat baik. Masyarakat banyak yang berterima kasih. Mereka berharap agar segera diberlakukan,” tutur Saleh, Minggu (29/3/2020).
Saleh mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari konstituennya perihal realisasi janji tersebut.
“Sebab menurut mereka, janji tersebut belum dilaksanakan dengan benar. Masih banyak debt collector yang mengejar dan meminta pembayaran cicilan,” ujarnya.
Di tengah situasi pandemi global seperti ini, lanjutnya, penghasilan masyarakat pasti tidak akan menentu. Jangankan untuk membayar cicilan dan angsuran kenderaan, untuk kebutuhan sehari-hari pun sekarang sangat sulit.
Katanya, kondisi demikian sangat dirasakan oleh mereka yang bekerja harian seperti pengemudi ojol dan taksi online.
Ia melanjutkan, seandainya keringanan tersebut hendak diterapkan, sebaiknya persyaratannya sudah bisa disosialisasikan. Dengan begitu, mereka yang ingin mendapat fasilitas tersebut bisa segera mengurusnya. Semakin cepat diurus, tentu akan semakin bagus.
“Saya dengar ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu mengajukan permohonan, penilaian bank, dan restrukturisasi oleh bank. Meskipun syarat-syarat ini sederhana, tetapi ketika dikerjakan tentu agak sulit. Karena penentuannya ternyata juga dilakukan oleh bank,” kata Saleh.
“Kita berharap agar bank dapat memberikan kemudahan dalam persyaratan. Peran dari OJK dan pemerintah menjadi penting. Tentu harus ada sesuatu yang bisa diperoleh perbankan jika keringanan pembayaran cicilan itu diberlakukan,” Saleh menambahkan.
Sumber: https://m.akurat.co/
