Berita

Lunturnya Semangat Sumpah Pemuda Terlihat dari Penggunaan Bahasa

Kamis, 18 Oktober 2012 , 15:09:00 WIB

RMOL. Internalisasi semangat Sumpah Pemuda di kalangan anak bangsa sangat lemah. Hal ini terlihat dari berbagai aspek kehidupan. Selain dalam sistem dan praktik politik, lunturnya semangat Sumpah Pemuda juga terlihat dalam penggunaan kosa kata dalam berbahasa. Banyak orang tidak menyadari bahwa kosa kata yang dipergunakan adalah cermin realitas sesungguhnya.

Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah, Saleh P. Daulay, menjelaskan, saat ini, orang lebih sering menggunakan kosa kata 'kalian', 'kami', dan 'mereka'.

"Sementara kata 'kita' sangat jarang dipakai. Padahal, kata-kata itu sangat penting artinya dalam merajut kebersamaan," ujar Saleh dalam Diskusi Nasional "Indonesia Hari ini: Perlukah Sumpah Pemuda kedua?" Yang digelar di kantor Kosgoro, Jalan Cik Ditiro, Jakarta Pusat, Rabu malam (17/10).

Menurut Saleh, kata 'kalian', 'kami', dan 'mereka' tanpa disadari mengandung makna disintegrasi. Bila disebut 'kalian', tentu 'mereka' dan 'kami' tidak diikutkan bahkan tersisihkan. Demikian juga bila disebut 'mereka', maka 'kalian' dan 'kami' tidak ikut berpartisipasi. Sama juga bila disebut 'kami', maka 'kalian dan 'mereka'tidak boleh ikut terlibat.

"Tidak heran bila dalam proses pembangunan sering sekali yang dianggap bertanggung jawab adalah 'mereka' kelompok penguasa. Akibatnya, kebersamaan dalam mengemban tanggung jawab menjadi sirna. Kue pembangunan pun hanya dinikmati oleh mereka yang berkuasa".

Dalam konteks itulah, lanjut Saleh, perlu dihidupkan kembali semangat 'kita' dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kompetisi dalam politik tidak boleh melunturkan semangat persatuan. Kemenangan dalam pertarungan politik haruslah dijadikan sebagai kemenangan semua komponen bangsa.

"Kalau mau ditelusuri secara mendalam, kata 'kita' hanya terdapat dalam bahasa Indonesia. 'We' dan 'nahnu' dalam bahasa Inggris dan Arab padanannya adalah kami. Oleh karena khas dalam bahasa Indonesia, kata 'kita' semestinya dapat menumbuhkan dan membangkitkan kembali semangat nasionalisme bangsa Indonesia." [zul]

Sumber: http://www.rmol.co/news.php?id=82404

Related Posts