Berita

Pemenang Konvensi Demokrat Terancam Kandas di Tengah Jalan

Juli 25 2013

Jakarta – Konvensi yang akan digelar Partai Demokrat bukan sesuatu yang luar biasa. Kalaupun konvensi digelar, pemenangnya belum tentu bisa lolos melaju menjadi calon presiden.

Pasalnya, sesuai UU Pilpres, dibutuhkan dukungan 20 persen suara di parlemen atau 25 persen perolehan suara nasional pada pemilu legislatif, untuk bisa mengusung pasangan capres-cawapres.

"Makanya, capres pemenang konvensi sulit maju jika perolehan suara Partai Demokrat tidak mencapai angka tersebut," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh P. Daulay kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 25/7).

Menurut Saleh, kalau Partai Demokrat hanya memperoleh 10-12 persen suara, untuk mengusung capres hasil konvensi membutuhkan dukungan partai lain. Koalisi diperlukan agar memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan UU. "Kendala yang akan muncul adalah jika partai yang mau diajak koalisi juga memiliki capres sendiri," ungkap Saleh.

Apalagi, kalau realitas politik nanti menunjukkan perolehan suara partai yang akan diajak berkoalisi itu melebihi perolehan suara partai Demokrat. "Pada kondisi seperti ini, capres hasil konvensi belum tentu bisa maju jadi capres. Tawaran paling rasional adalah menjadi cawapres dari capres partai yang memperoleh suara lebih besar tersebut," ungkapnya.

Belum lagi, jika capres hasil konvensi itu tidak cocok dengan capres partai lain. Akan terjadi tarik-menarik antar partai politik. Pada situasi tertentu, capres hasil konvensi justru tidak bisa ikut dalam pertarungan karena tidak ada pasangan yang cocok. Apalagi, Partai Demokrat tentu akan memasang bargain tertinggi sebagai capres. Kalau hanya untuk menjadi cawapres, tentu tidak perlu repot-repot membuat konvensi.

"Jangan samakan konvensi Partai Demokrat dengan konvensi Partai Golkar dulu. Kalau dulu, Partai Golkar sudah dipastikan bisa mengusung capres sendiri. Karena itu, siapa pun pemenangnya, dipastikan akan maju jadi capres," tekan Saleh.

Ditambahkan, konvensi akan menjadi "sesuatu" jika perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu legislatif sama dengan pemilu 2009, yaitu 20,85 persen. Kalau perolehan suaranya tidak sampai 20 persen, maka konvensi partai Demokrat tidak dimaksudkan untuk mencari capres.

"Bisa jadi, konvensi itu hanya bagian dari strategi untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas Partai Demokrat yang belakangan dinilai semakin terpuruk," tandasnya.

sumber : rakyatmerdekaonline

Related Posts