BeritaHot Issue

Pemerintah Diminta Kirim Bantuan ke TKI Terjebak Lockdown

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah melalui Kementerian Ketanagakerjaan segera memikirkan pengiriman bantuan ke tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terjebak lockdown pencegahan virus corona di Malaysia.

Pasalnya, menurut Saleh, mereka saat ini berada dalam kondisi sulit. Apalagi, Malaysia sudah memperpanjang masa lockdown hingga 14 April mendatang dari semula hanya sampai 31 Maret.

“Saya kira ini tidak bisa dikesampingkan. Kementerian ketenagakerjaan harus segera merumuskan langkah dalam memberikan bantuan kepada mereka,” kata Saleh lewat keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (27/3).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku sudah menerima banyak laporan terkait kondisi para TKI atau pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri terutama yang berada di Malaysia. Beberapa di antaranya dari organisasi Pusat Penyelesaian Permasalahan WNI di Malaysia dan juga dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia.

Kata dia, banyak WNI di Malaysia yang bekerja di sektor informal seperti buruh bangunan, buruh pabrik, restoran, hingga cleaning service. Mereka yang bekerja di sektor informal itu, kata Saleh, rata-rata menerima gaji harian atau mingguan.

Oleh karena itu, kondisi lockdown di Malaysia dipastikan membuat mereka tidak bisa bekerja, terutama yang tidak memiliki kontrak kerja resmi.

Dengan kondisi demikian boleh jadi pihak perusahaan bisa dengan mudah menghentikan kontrak kerja para TKI. Walhasil, mereka kata Saleh akan tinggal di rumah atau tempat kos-kosan tanpa penghasilan.

“Menurut informasi yang saya terima, persediaan dan tabungan mereka saat ini sudah sangat tipis sekali. Belum tentu bisa bertahan sampai pertwngahan april nanti” ujarnya.

Saleh menambahkan, kondisi itu diperparah dengan tak sedikit TKI yang berstatus non-prosedural atau disebut Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI). Selain itu, kata dia ada pula PMI yang bekerja tak sesuai bidang izin kerjanya.

Saleh mengatakan lebih jauh, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengirim bantuan kepada mereka. Bantuan-bantuan itu bisa diberikan dalam bentuk makanan, minuman, atau sembako selama masa lockdown di Malaysia diberlakukan.

Selain itu Saleh juga mengaku mendapat kabar para TKI di Malaysia saat membutuhkan sejumlah kebutuhan medis seperti masker dan hand sanitizer. Kata dia, mereka bahkan ada yang meminta agar proses pemulangan bisa dimudahkan.

Untuk opsi pemulangan, lanjut dia, perlu melakukan diplomasi dengan otoritas Malaysia. Pasalnya, situasi lockdown membuat hal itu agak susah dilakukan.

Yang paling penting, menurut saya, kehadiran pemerintah harus dirasakan oleh mereka. Mereka juga adalah warga negara kita yang sedang berjuang untuk keluarganya. Kita doakan yang terbaik bagi mereka semua,” ujarnya.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah melalui Kementerian Ketanagakerjaan segera memikirkan pengiriman bantuan ke tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terjebak lockdown pencegahan virus corona di Malaysia.

Pasalnya, menurut Saleh, mereka saat ini berada dalam kondisi sulit. Apalagi, Malaysia sudah memperpanjang masa lockdown hingga 14 April mendatang dari semula hanya sampai 31 Maret.

“Saya kira ini tidak bisa dikesampingkan. Kementerian ketenagakerjaan harus segera merumuskan langkah dalam memberikan bantuan kepada mereka,” kata Saleh lewat keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (27/3).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku sudah menerima banyak laporan terkait kondisi para TKI atau pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri terutama yang berada di Malaysia. Beberapa di antaranya dari organisasi Pusat Penyelesaian Permasalahan WNI di Malaysia dan juga dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia.

Kata dia, banyak WNI di Malaysia yang bekerja di sektor informal seperti buruh bangunan, buruh pabrik, restoran, hingga cleaning service. Mereka yang bekerja di sektor informal itu, kata Saleh, rata-rata menerima gaji harian atau mingguan.

Oleh karena itu, kondisi lockdown di Malaysia dipastikan membuat mereka tidak bisa bekerja, terutama yang tidak memiliki kontrak kerja resmi.

Dengan kondisi demikian boleh jadi pihak perusahaan bisa dengan mudah menghentikan kontrak kerja para TKI. Walhasil, mereka kata Saleh akan tinggal di rumah atau tempat kos-kosan tanpa penghasilan.

“Menurut informasi yang saya terima, persediaan dan tabungan mereka saat ini sudah sangat tipis sekali. Belum tentu bisa bertahan sampai pertwngahan april nanti” ujarnya.

Saleh menambahkan, kondisi itu diperparah dengan tak sedikit TKI yang berstatus non-prosedural atau disebut Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI). Selain itu, kata dia ada pula PMI yang bekerja tak sesuai bidang izin kerjanya.

Saleh mengatakan lebih jauh, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengirim bantuan kepada mereka. Bantuan-bantuan itu bisa diberikan dalam bentuk makanan, minuman, atau sembako selama masa lockdown di Malaysia diberlakukan.

Selain itu Saleh juga mengaku mendapat kabar para TKI di Malaysia saat membutuhkan sejumlah kebutuhan medis seperti masker dan hand sanitizer. Kata dia, mereka bahkan ada yang meminta agar proses pemulangan bisa dimudahkan.

Untuk opsi pemulangan, lanjut dia, perlu melakukan diplomasi dengan otoritas Malaysia. Pasalnya, situasi lockdown membuat hal itu agak susah dilakukan.

Yang paling penting, menurut saya, kehadiran pemerintah harus dirasakan oleh mereka. Mereka juga adalah warga negara kita yang sedang berjuang untuk keluarganya. Kita doakan yang terbaik bagi mereka semua,” ujarnya.

 

Sumber: http://m.cnnindonesia.com

Related Posts