Berita

Saleh Daulay: Pemerintah Belum Perhatikan Nasib Buruh yang Bekerja di Luar Negeri!

RMOL. Peringatan Hari Buruh sudah semestinya dijadikan sebagai salah satu momentum untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, baik buruh domestik maupun buruh migrant. Namun sampai saat ini, pemerintah belum cukup perhatian dan kepedulian terhadap nasib buruh, khususnya mereka yang bekerja di luar negeri

"Padahal, jika pemerintah mau, banyak persoalan buruh migrant yang bisa diselesaikan dengan mudah," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 1/5).

Salah satu di antaranya, kata Saleh, adalah menyiapkan atase urusan agama di KBRI-KBRI dimana banyak TKI bekerja. Di Malaysia, misalnya, keberadaan atase urusan agama dinilai cukup mendesak. Setidaknya, atase ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan pernikahan dan perceraian TKI yang tentu saja ada setiap waktu.

"TKI kita di sini menjelaskan kepada saya bahwa atase urusan agama ini sangat penting. Selama ini, jika ada TKI yang hendak menikah, banyak di antara mereka yang mempergunakan buku nikah aspal (asli tapi palsu). Mereka mendapatkannya secara illegal secara sembunyi-sembunyi," ungkap Saleh.

Buku nikah aspal itu, katanya, dibeli dengan harga yang cukup mahal. Rata-rata, buku itu dicetak di Medan dan dibawa ke Malaysia oleh mereka yang biasa menjual jasa pencatatan nikah illegal ini. Dengan jutaan penduduk Indonesia yang bermukim di Malaysia, sudah sepantasnya pemerintah memperhatikan dan peduli atas masalah ini.

Selain itu, lanjutnya, atase urusan agama juga dapat berfungsi sebagai penyuluh agama. Mereka-mereka yang mau bercerai, misalnya, bisa dinasehati agar bisa rukun kembali. Kalaupun terpaksa harus bercerai, perceraian mereka diurus dan dicatat secara baik.

"Ini adalah salah satu keluhan yang disampaikan oleh ratusan TKI Indonesia yang terhimpun dalam Himpunan Tenaga Kerja Perantauan (HTKP) kepada saya pada saat peringatan hari buruh 1 Mei 2013 di Kuala Lumpur Malaysia," kata Saleh, yang diundang menjadi pembicara kunci di dalam peringatan buruh yang digelar HTKP dengan tema "Langkah Strategis dalam Upaya Perbaikan Nasib Kaum Buruh Migrant Indonesia".

Selain menjadi pembicara kunci di Hari Buruh di Kuala Lumpur, Saleh juga mengisi pengajian dan berkunjung ke beberapa sentra-sentra TKI di Kuala lumpur. [ysa].

Sumber: www.rmol.co

Related Posts