Berita

Saleh Daulay : Penjara Indonesia Darurat Narkoba

Rabu, 07 Agustus 2013, 09:36 wib

Jakarta, Hasil sidak Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin bersama dengan Direktur IV Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Arman Depari di LP Cipinang yang menemukan adanya dugaan bahwa LP tersebut dijadikan sebagai tempat pembuatan narkoba tidak boleh dianggap enteng.

"Pemerintah perlu segera melakukan langkah-langkah konkrit dalam menangani persoalan narkoba di tanah air. Penjara kita sudah darurat narkoba. Dengan kasus ini, Indonesia dikhawatirkan akan dicap sebagai negara darurat narkoba," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh P Daulay, pagi ini.

Menurut Saleh, tidak bisa dibayangkan, orang yang dipenjara saja bisa memproduksi sabu-sabu. Bagaimana mereka yang berada di luar penjara. Karena itu, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak segera bertindak.

Di tengah isu besar yang merebak akhir-akhir ini tentang kasus bandar narkoba yang sangat leluasa melaksanakan transaksi bisnis narkoba dari dalam penjara, ternyata tidak menciutkan nyali para pelaku lainnya. Justru bahan-bahan baku sabu-sabu dengan mudah ditemukan tim sidak yang datang ke LP Cipinang.

"Itu kan artinya, penjara sudah tidak lagi dikontrol oleh para petugasnya. Bisa jadi, para petugas tersebutlah yang dikendalikan oleh para mafia narkoba itu. Ini sangat berbahaya. Jangan-jangan, orang yang bersih narkoba sebelum masuk penjara, setelah keluar malah akan jadi pecandu atau pengedar" kata Saleh yang Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat tersebut.

Selain memeriksa para petugas penjara, pihak kepolisian juga diminta untuk menelusuri jejak para bandar, distributor, dan juga pemakainya di luar penjara. Tidak mungkin, hasil produksi mereka dikonsumsi semua di dalam penjara. Dipastikan ada pihak-pihak luar yang memesan dan menyediakan bahan bakunya.

"Jika kasus seperti ini tidak segera dituntaskan, masa depan generasi muda Indonesia menjadi taruhannya. Fakta menunjukkan bahwa target peredaran narkoba lebih banyak diarahkan pada anak-anak muda. Dalam konteks ini, negara berkewajiban melindungi seluruh warganya dari ancaman apa pun, termasuk ancaman narkoba," kata pria asal Padanglawas, Sumatera Utara tersebut.

sumber : suaramerdeka

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah tidak menanggap enteng dugaan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta sudah menjadi pabrik narkoba.

Apalagi dugaan diperkuat temuan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkum HAM) Amir Syamsudin yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Direktur IV Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes, Polri Brigjen Pol Arman Depari beberapa waktu lalu.

"Pemerintah perlu segera melakukan langkah-langkah konkrit. Dengan kasus ini Indonesia dikhawatirkan akan dicap sebagai negara darurat narkoba. Tidak bisa dibayangkan orang yang dipenjara saja bisa memroduksi sabu-sabu. Bagaimana mereka yang berada di luar penjara?" ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima, Rabu (7/8).

Karena itu menurut Saleh pemerintah harus segera bertindak. Temuan adanya sejumlah bahan-bahan baku sabu-sabu dalam LP Cipinang menurutnya memerlihatkan penjara sudah tidak lagi dikontrol oleh para petugasnya.

"Bisa jadi para petugas tersebutlah yang dikendalikan oleh para mafia narkoba. Ini sangat berbahaya. Jangan-jangan orang yang bersih narkoba sebelum masuk penjara, setelah keluar malah akan jadi pecandu atau pengedar," ujarnya.

Selain memeriksa para petugas penjara, Saleh juga menilai pihak kepolisian perlu menelusuri jejak para bandar, distributor, dan juga pemakainya di luar penjara.

"Tidak mungkin hasil produksi mereka dikonsumsi semua di dalam penjara. Dipastikan ada pihak-pihak luar yang memesan dan menyediakan bahan bakunya," ujarnya.

Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini khawatir jika kasus temuan sidak kedua pejabat negara tersebut tidak segera dituntaskan, masa depan generasi muda Indonesia menjadi taruhannya.

"Fakta menunjukkan bahwa target peredaran narkoba lebih banyak diarahkan pada anak-anak muda. Dalam konteks ini, negara berkewajiban melindungi seluruh warganya dari ancaman apa pun, termasuk ancaman narkoba," katanya – See more at: http://www.riaupos.co/32678-berita-penjara-sudah-dikontrol-bandar-narkotika.html#sthash.AZC0VEoN.dpuf

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah tidak menanggap enteng dugaan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta sudah menjadi pabrik narkoba.

Apalagi dugaan diperkuat temuan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkum HAM) Amir Syamsudin yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Direktur IV Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes, Polri Brigjen Pol Arman Depari beberapa waktu lalu.

"Pemerintah perlu segera melakukan langkah-langkah konkrit. Dengan kasus ini Indonesia dikhawatirkan akan dicap sebagai negara darurat narkoba. Tidak bisa dibayangkan orang yang dipenjara saja bisa memroduksi sabu-sabu. Bagaimana mereka yang berada di luar penjara?" ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima, Rabu (7/8).

Karena itu menurut Saleh pemerintah harus segera bertindak. Temuan adanya sejumlah bahan-bahan baku sabu-sabu dalam LP Cipinang menurutnya memerlihatkan penjara sudah tidak lagi dikontrol oleh para petugasnya.

"Bisa jadi para petugas tersebutlah yang dikendalikan oleh para mafia narkoba. Ini sangat berbahaya. Jangan-jangan orang yang bersih narkoba sebelum masuk penjara, setelah keluar malah akan jadi pecandu atau pengedar," ujarnya.

Selain memeriksa para petugas penjara, Saleh juga menilai pihak kepolisian perlu menelusuri jejak para bandar, distributor, dan juga pemakainya di luar penjara.

"Tidak mungkin hasil produksi mereka dikonsumsi semua di dalam penjara. Dipastikan ada pihak-pihak luar yang memesan dan menyediakan bahan bakunya," ujarnya.

Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini khawatir jika kasus temuan sidak kedua pejabat negara tersebut tidak segera dituntaskan, masa depan generasi muda Indonesia menjadi taruhannya.

"Fakta menunjukkan bahwa target peredaran narkoba lebih banyak diarahkan pada anak-anak muda. Dalam konteks ini, negara berkewajiban melindungi seluruh warganya dari ancaman apa pun, termasuk ancaman narkoba," katanya – See more at: http://www.riaupos.co/32678-berita-penjara-sudah-dikontrol-bandar-narkotika.html#sthash.AZC0VEoN.dpuf

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah tidak menanggap enteng dugaan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta sudah menjadi pabrik narkoba.

Apalagi dugaan diperkuat temuan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkum HAM) Amir Syamsudin yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Direktur IV Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes, Polri Brigjen Pol Arman Depari beberapa waktu lalu.

"Pemerintah perlu segera melakukan langkah-langkah konkrit. Dengan kasus ini Indonesia dikhawatirkan akan dicap sebagai negara darurat narkoba. Tidak bisa dibayangkan orang yang dipenjara saja bisa memroduksi sabu-sabu. Bagaimana mereka yang berada di luar penjara?" ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima, Rabu (7/8).

Karena itu menurut Saleh pemerintah harus segera bertindak. Temuan adanya sejumlah bahan-bahan baku sabu-sabu dalam LP Cipinang menurutnya memerlihatkan penjara sudah tidak lagi dikontrol oleh para petugasnya.

"Bisa jadi para petugas tersebutlah yang dikendalikan oleh para mafia narkoba. Ini sangat berbahaya. Jangan-jangan orang yang bersih narkoba sebelum masuk penjara, setelah keluar malah akan jadi pecandu atau pengedar," ujarnya.

Selain memeriksa para petugas penjara, Saleh juga menilai pihak kepolisian perlu menelusuri jejak para bandar, distributor, dan juga pemakainya di luar penjara.

"Tidak mungkin hasil produksi mereka dikonsumsi semua di dalam penjara. Dipastikan ada pihak-pihak luar yang memesan dan menyediakan bahan bakunya," ujarnya.

Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini khawatir jika kasus temuan sidak kedua pejabat negara tersebut tidak segera dituntaskan, masa depan generasi muda Indonesia menjadi taruhannya.

"Fakta menunjukkan bahwa target peredaran narkoba lebih banyak diarahkan pada anak-anak muda. Dalam konteks ini, negara berkewajiban melindungi seluruh warganya dari ancaman apa pun, termasuk ancaman narkoba," katanya – See more at: http://www.riaupos.co/32678-berita-penjara-sudah-dikontrol-bandar-narkotika.html#sthash.AZC0VEoN.dpuf

Related Posts