BeritaHot IssueNasional

Sebut Banjir di Penajam Disorot, PAN Minta Lokasi Ibu Kota Baru Dikaji Lagi

Fraksi PAN DPR RI menyebut banjir di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi sorotan masyarakat karena dikaitkan dengan ibu kota negara (IKN) baru. Fraksi PAN mendorong pemerintah membuat studi tambahan soal Penajam Paser Utara.

“Ada banyak daerah yang kena banjir saat ini. Semua itu harus diperhatikan dan mendapat bantuan. Namun, banjir di Penajam Paser Utara ini sedikit mendapat sorotan karena dikaitkan dengan rencana pemindahan ibu kota,” kata Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay , dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/12/2021).

“Kalaupun pemerintah serius mau memindahkan IKN, masih cukup waktu untuk mengelola lingkungan yang ada di sana. Membangun IKN kan tidak bisa sehari-dua hari. Butuh waktu 2 atau 3 tahun, bahkan lebih,” imbuhnya.

Saleh menjelaskan studi tambahan diperlukan guna memastikan Penajam Paser Utara benar-benar layak jadi lokasi IKN baru. Anggota Komisi IX DPR itu mengingatkan masih ada waktu untuk mengelola Penajam Paser Utara.

“Tentu tidak ada salahnya jika dilakukan studi tambahan untuk mengetahui berbagai kemungkinan lain di luar hasil studi sebelumnya. Masih cukup waktu untuk mengelola lokasi tersebut, sehingga benar-benar visible dan sesuai kriteria untuk dijadikan IKN (ibu kota negara baru),” sebut Saleh.

Selain itu, Saleh juga meminta masyarakat tidak berasumsi terlalu jauh perihal kondisi Penajam Paser Utara sebagai lokasi IKN baru. Ketua DPP PAN itu mengimbau masyarakat agar menunggu penjelasan pemerintah.

“Masyarakat diminta untuk tidak langsung memvonis. Silakan ditunggu hasil studi dan kajian pemerintah. Pemerintah tentu berkepentingan untuk mengumumkannya kepada publik secara luas,” imbaunya.

Seperti diketahui, tiga desa di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, sempat terendam banjir. Banjir yang melanda tiga desa tersebut terjadi akibat hujan intensitas tinggi disertai pasang air laut, sehingga membuat air sungai meluap.

“Merujuk pada laporan Pusdalops BNPB Minggu (19/12), banjir kali ini berdampak pada 101 kepala keluarga dan 101 rumah serta 1 musala terendam banjir,” kata Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (20/12).

Sumber: https://news.detik.com/

Related Posts