Berita

SPD Khawatir, Penggelapan Pajak Diorganisir

RMOL. Kasus-kasus penggelapan pajak yang terus terjadi merupakan indikasi adanya tindakan kriminal yang terorganisir. Tidak tanggung-tanggung, tindakan itu dilakukan oleh orang-orang pintar dan juga orang-orang kaya. Tindakan kriminal yang terorganisir ini jauh lebih berbahaya dari kriminal biasa.

"Kalau kriminal biasa, misalnya perampokan, dampaknya paling dirasakan satu atau sekelompok orang. Sementara tindak kriminal yang terorganisir dirasakan oleh banyak orang. Menggelapkan pajak itu kan sama dengan menghambat pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan raya, dan lain-lain yang menyentuh hajat hidup orang banyak," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh P. Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 8/6).

Bahayanya lagi, lanjut Saleh, tindakan ini dilakukan secara kolaboratif antara orang pintar dan orang kaya. Orang pintar yang dimaksud adalah petugas pajak, sementara orang kaya adalah para pengusaha dan pemilik modal.

"Logikanya, orang-orang pintar ini kan sudah dibayar mahal. Sementara orang-orang kaya sudah punya uang banyak. Artinya, mereka mau melakukan itu tentu karena hasilnya besar. Kalau receh-receh, mana mungkin mereka mau mempertaruhkan jabatan dan nama baiknya," imbuh Saleh.

Yang lebih mengkhawatirkan, kejahatan itu dilakukan secara sistematis dan kelihatannya massif. Banyaknya kasus-kasus yang terungkap selama ini membenarkan hal itu. Kalau satu kasus saja bisa merugikan negara sampai ratusan miliar, tentu bila dilakukan secara massif kerugiannya bisa mencapai triliunan.

Dalam konteks ini, Menteri Keuangan Agus Martowardojo dituntut menuntaskan masalah ini sampai ke akar-akarnya. Selama ini, kesalahan hanya ditimpakan pada setingkat dirjen saja. Kalau sudah sistematis dan massif semacam ini, menterinya juga harus bertanggung jawab. Kalau tidak mampu, menteri pun layak untuk mengundurkan diri. [zul]

Sumber: http://www.rmol.co/read/2012/06/08/66458/SPD-Khawatir,-Penggelapan-Pajak-Diorganisir-

Related Posts