Berita

Untungkah PKS Keluar Koalisi?

Minggu, 3 Februari 2013, 08:40 WIB

INILAH.COM, Jakarta – Wacana agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) keluar koalisi kembali mencuat pasca penahanan mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Presiden PKS Anis Matta mengakui suara-suara di internal agar PKS keluar, makin menguat walau partai belum memberi keputusan. Untungkah PKS keluar koalisi?

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Saleh Daulai menilai, sangat menguntungkan PKS jika PKS memilih keluar koalisi.

"Jika PKS merasa dizalimi oleh lawan-lawan politiknya, PKS berhak untuk melakukan perlawanan. Tetapi yang dilawan bukanlah KPK. Yang dilawan adalah institusi atau siapa pun yang diduga melakukan kezaliman tersebut," jelas Saleh kepada INILAH.COM, Minggu (3/2/2013).

Menurut dia, harus dipetakan siapa musuh yang dimaksud. Jika memang keberadaan PKS di setgab menjadi persoalan, menurut Saleh lebih baik PKS mundur. Dengan sikap itu, masyarakat akan menilai bahwa PKS bukanlah partai yang menginginkan kekuasaan semata.

"Jika PKS memilih untuk berpisah, saya kira harapan untuk meyakinkan masyarakat masih terbuka lebar. Dengan keluar setgab, PKS secara deklaratif menyatakan bahwa mereka berpolitik bukanlah hanya untuk mengejar jabatan dan kekuasaan. Tetapi untuk mendakwahkan kebenaran," jelas Saleh.

Saleh, yang juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan kalau sikap tegas dari PKS harus diambil sekarang. Apalagi, PKS mendeklarasikan diri bahwa kasus ini telah membangunkan macan tidur.

"Tidak ada alasan bagi PKS untuk bertahan di setgab. Mereka harus mengambil tindakan tegas untuk berpisah dengan SBY. Pilihan untuk meninggalkan koalisi saya kira adalah pilihan yang baik bagi PKS. Selama ini, PKS juga kelihatan tidak nyaman berada dalam koalisi," katanya.

Sebelumnya, dalam pidato politiknya Anis Matta mengatakan kalau kasus yang menimpa Luthfi menjadi hentakan sejarah yang membangunkan macan tidur. PKS melihat ada konspirasi di balik penangkapan Luthfi. Suara untuk keluar dari setgab kembali mengemuka di internal PKS.

Penangkapan Luthfi oleh KPK karena diduga turut menerima suap dari PT Indoguna terkait denga kebijakan impor daging sapi. Sebelumnya, KPK menangkap dua Direktur PT.Indoguna yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Lantas, KPK juga menangkap Ahmad Fathanah bersama seorang perempuan. Ahmad mengaku, adalah orang dekat Luthfi Hasan Ishaaq.

KPK menyita uang tunai Rp 1 miliar yang disimpan di dalam bungkusan plastik dan sebuah koper. Uang itu diduga hanya uang muka. Sementara total jumlah suap mencapai Rp 40 miliar. [gus]

Sumber: http://m.inilah.com/read/detail/1954015/untungkah-pks-keluar-koalisi

Related Posts