Berita

Usung Luthfi, PKS Tawarkan Capres Alternatif?

Sabtu, 8 September 2012 | 09:00 WIB

INILAH.COM, Jakarta – Ada sisi lain dari ditampilkannya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq sebagai calon Presiden (capres) pada 2014 mendatang. Luthfi dinilai sebagai capres alternatif.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh Daulay mengatakan, capres-capres yang sekarang muncul di publik adalah wajah-wajah lama yang telah menghiasi panggung politik nasional. Sementara, masyarakat menginginkan adanya perubahan, tidak hanya sosok itu-itu saja yang muncul.

"Di tengah banyaknya teriakan agar muncul capres alternatif, maka PKS seolah-olah menjawabnya dengan mengajukan kader sendiri. Tentu ini sekaligus untuk meningkatkan bargain mereka. Artinya, dengan segala kondisi yang ada, mereka masih menunjukkan eksistensinya dengan berani mengusung capres sendiri," jelas Saleh kepada INILAH.COM, Sabtu (8/9/2012).

Hasil-hasil survei selama ini, memang masih mengunggulkan figur-figur lama. Nama mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri masih menjadi favorit diurutan pertama setiap survei. Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra pun demikian. Prawobo pada pemilu 2009 adalah cawapres mendampingi Megawati.

Partai Hanura, masih mengusung Ketua Umumnya Wiranto. Wiranto adalah capres dari Partai Golkar pada 2004 silam, berdampingan dengan Sholahudin Wahid sebagai cawapres. Pada 2009, Wiranto lompat partai dan mendirikan Partai Hanura. Pemilu 2009, Wiranto yang menjadi cawapres dan Jusuf Kalla dari Golkar yang menjadi capres, kembali kalah.

Walau mencoba menampilkan sosok Luthfi sebagai capres alternatif, Saleh menilai sejauh ini tidak signifikan. Apalagi, Luthfi adalah sosok yang masih asing di tengah-tengah masyarakat luas.

"Sejujurnya, saya belum melihat Lutfhi memiliki peluang. Apalagi bila dibandingkan dengan capres-capres lain yang telah jauh hari sudah bekerja," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Diajukannya nama Luthfi karena PKS ingin melihat reaksi dari partai lain dan juga masyarakat luas soal tesis pengajuan capres dari PKS. Reaksi tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi PKS.

"Jika responnya positif, maka mereka tidak perlu khawatir dengan fenomena turunnya hasil survei. Tetapi bila responnya negatif, maka PKS akan melakukan strategi-strategi baru dalam mendulang suara dalam pemilu 2014 yang akan datang," jelas Saleh. [gus]

Related Posts