Sabtu, 15 Desember 2012
RMOL. Pentas politik nasional saat ini penuh dengan tontonan yang tidak menarik. Politik saling menjatuhkan dan saling mencari kesalahan masih dominan dalam pemberitaan media. Sementara, persoalan rakyat sering terlupakan, bahkan terabaikan. Akibatnya, terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap partai-partai politik.
"Kalau kita melihat rilis hasil-hasil survey politik belakangan ini, mayoritas menunjukkan bahwa ada sekitar 40-42 persen yang belum menunjukkan pilihan politiknya. Tingginya angka undecided ini adalah salah satu indikasi menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik," demikian disampaikan Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah, Saleh P. Daulay, ketika membuka acara Rapat Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah hari ini, Sabtu (15/12) di Loksado, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Selain karena tidak begitu peduli pada persoalan masyarakat, para politisi juga dinilai masih mendominasi dalam kasus-kasus korupsi. Masing-masing partai politik sepertinya hanya sibuk mengurusi partainya. Fenemona ini tentu sangat menyakiti perasaan masyarakat. "Walau begitu, kader-kader Pemuda Muhammadiyah tidak boleh mengabaikan persoalan politik. Sebab, ikut atau tidak, peduli atau tidak, politik akan tetap jalan terus. Karena hanya lewat politik regenerasi kepemimpinan lokal dan nasional dilakukan," masih katanya.
Oleh karena itu, lanjut Saleh, Pemuda Muhammadiyah harus mengambil peran-peran strategis dalam politik. Walau bukan partai politik, namun kader-kader Pemuda Muhammadiyah sangat paham dan mengerti politik. Transformasi kader Pemuda Muhammadiyah ke dunia politik adalah suatu keharusan. Namun demikian, kader-kader Pemuda Muhammadiyah tidak diperkenankan untuk melibatkan institusi Pemuda Muhammadiyah ke dalam dunia politik praktis. [zul]
Sumber: http://m.rmol.co/news.php?id=90077