Berita

Agenda Reformasi Masih Jauh dari Harapan

Selasa, 14-05-2013 17:28

JAKARTA, PESATNEWS – Pemuda Muhammadiyah menilai sampai hari ini agenda reformasi yang disuarakan oleh para pemuda dan mahasiswa tahun 1998 dinilai belum tuntas dan jauh dari harapan. Malah terkesan, reformasi hanya menguntungkan kelompok-kelompok elit dan pemilik modal yang orientasinya bukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kondisi ini semakin buruk akibat sistem politik liberal yang diterapkan di Indonesia.

"Fakta menunjukan bahwa masih ada kesenjangan sosial baik dari sisi pembangunan ekonomi maupun sosial politik. Pengelolaan pendidikan masih jauh dari harapan padahal konstitusi telah mengamanatkan 20% dari APBN untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Begitu juga dengan pelayanan kesehatan yang tidak merata. Masih banyak warga negara yang belum bisa merasakan pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah."

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay, pada Milad Ke 81 Pemuda Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya 62 Jakarta, Senin Malam (13/5/2013).

Saleh mengungkapkan, salah satu solusi yang dinilai dapat menuntaskan agenda reformasi tersebut adalah melalui pemberian akses kepada kaum muda untuk ikut serta dalam proses regenerasi kepemimpinan 2014. Semua pihak diminta untuk membuka akses tersebut, dengan memberikan akses, terbuka harapan bagi kaum muda untuk terlibat aktif dalam penentuan kebijakan yang menentukan masa depan bangsa ini.

"Memang ada beberapa kasus dimana ada anak muda yang sudah memiliki kesempatan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa dan bahkan ikut arus kelompok anti perubahan. Tidak semua kaum muda dapat digenerelisasi seperti itu, masih lebih banyak kaum muda yang dinilai memiliki integritas, kapasitas intelektual, dan kecintaan terhadap bangsa negera yang sangat tinggi. Masalahnya, mereka belum diberikan kesempatan saja," ungkapnya.

Saleh menambahkan, karena Pemilu 2014 sangat menentukan jalan bangsa ini setidaknya 10 tahun kedepan, kaum muda diminta untuk ikut aktif merebut beberapa posisi politik yang sentral dan strategis. Bila posisi-posisi itu masih diduduki oleh orang-orang yang itu-itu saja, dikhawatirkan perubahan yang diinginkan tidak akan terwujud.

"Karena itu sekecil apa pun kontribusi yang diberikan kaum muda untuk mengusung perubahan harus diaktualisasikan secara bersama-sama. Kepentingan sektoral dan parsial harus dieliminir demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan negara," harap Saleh.

Acara Milad Pemuda Muhammadiyah tersebut diisi pula dengan orasi terbuka oleh tokoh muda diantaranya Saleh P. Daulay (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah), Erik Hidayat (Ketua HIPMI), Taufan EN Rotorasiko (Ketua Umum KNPI) dan Jumhur Hidayat (Kepala BNP2TKI ).

Tema yang diangkat adalah "Acara Milad Pemuda Muhammadiyah tersebut, diisi pula dengan orasi terbuka oleh tokoh muda diantaranya Saleh P. Daulay (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah), Erik Hidayat (Ketua HIPMI), Taufan EN Rotorasiko (Ketua Umum KNPI) dan Jumhur Hidayat (Kepala BNP2TKI ). Tema yang diangkat adalah "Menakar Peluang Pemimpin Muda 2014". Masing-masing pembicara menyetujui akan pentingnya kebangkitan kaum muda di pentas politik nasional pasca Pemilu 2014. [*]

Sumber: pesatnews.com

Related Posts