Berita

Jangan Remehkan Kemelut Demokrat

Jumat, 1 Maret 2013

[JAKARTA] Pakar politik Saleh Partaonan Daulay mengatakan, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono harus mencari jalan keluar terbaik karena kemelut yang sedang terjadi di partai itu tidak boleh dianggap remeh.

"Kemelut Partai Demokrat akan selalu menjadi buah bibir. Isu seperti ini termasuk seksi dalam pandangan media. Apalagi, tidak semua media berpihak pada Partai Demokrat," kata Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Jumat (1/3).

Pengajar FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan, bila dibiarkan, kemelut di Partai Demokrat bisa berkepanjangan hingga menjelang Pemilihan Umum Legislatif 2014 yang akan merugikan partai tersebut.

Saleh menilai langkah Yudhoyono yang mengundang 33 pengurus DPD Partai Demokrat tidak akan efektif dalam menyelesaikan masalah. Sebab, kemelut yang terjadi di partai itu lebih terkait dengan status tersangka mantan ketua umum Anas Urbaningrum.

"Anas secara tersirat menegaskan akan melakukan perlawanan. Dalam pidato pengunduran dirinya, Anas menyatakan bahwa itu bukanlah akhir segalanya. Sebaliknya, masih banyak lembaran yang akan dibuka dan dibaca," tuturnya.

Karena itu, menurut Saleh, meskipun Yudhoyono memberikan instruksi kepada para pengurus DPD, belum tentu bisa menghilangkan kemelut yang semakin marak di media.

Saleh mengatakan bila Anas serius membaca dan membeberkan kasus-kasus yang melilit Partai Demokrat, akan terjadi saling jawab antara petinggi partai itu. Karena itu, Partai Demokrat akan selalu berada pada posisi bertahan dengan melakukan bantahan-bantahan.

Masalahnya, kata dia, sebaik apa pun bantahan yang diberikan pasti akan tetap berimplikasi buruk kepada Partai Demokrat. Setidaknya, pandangan masyarakat akan selalu tertuju pada Partai Demokrat.

"Mungkin saja orang tidak percaya seratus persen. Namun, kalau persoalan ini dibicarakan terus-menerus, lambat-laun bisa saja orang membenarkan satu atau dua isu. Apalagi, masyarakat kita tidak semuanya mampu memilah berita dan isu yang beredar," katanya. [Ant/L-8]

Sumber: suarapembaruan

Related Posts