Berita

Kemenag Tidak Berhati-hati Mencetak Alquran

Senin, 10 September 2012 02:31 WIB    

JAKARTA–MICOM: Kesalahan dalam mencetak Alquran rupanya sudah sering terjadi. Karena itu, semestinya tidak perlu terjadi kesalahan lagi. Ini menunjukkan Kementerian Agama tidak berhati-hati dalam melakukan pencetakan.

"Saya yakin, pihak percetakan sudah memberikan dummy-nya ke Kemenag untuk diperiksa. Kalau itu benar, berarti kesalahan bukan pada percetakan, tetapi pada pemeriksa dan pembaca dummy tersebut," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh P Daulay kepada Media Indonesia di Jakarta, Minggu (9/9).

Hemat dia, seperti juga di kementerian lain, pemeriksa dan pembaca itu ditentukan oleh Kemenag. Mereka yang punya proyek, tentu mereka juga yang harus mengontrol.

"Proyek pengadaan Alquran itu kan biasanya satu paket. Percetakan, pemeriksaan dan pembacaan, serta pendistribusian. Nah, semua itu biasanya dilaksanakan oleh Kemenag," kata dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Alquran yang terlanjur dicetak, kata dia harus segera ditarik dari peredaran. Pasalnya, Alquran itu berbeda dengan kitab suci lain. Sedikit kesalahan, bisa menyebabkan perbedaan makna yang luar biasa. Bahkan, kesalahan dalam penulisan harakah (tanda baca) juga bisa menyebabkan perbedaan arti.

Lalu bagaimana dengan Lembaga Pentashih Mushaf Alquran (LPMA) yang di bawah Kemenag? "Ya,lembaga ini seharusnya melakukan pembacaan dan koreksi terhadap setiap proyek pengadaan Alquran. Bahkan percetakan dan penerbitan Al-Quran swasta (swadaya) juga harus mendapatkan pentashhihan dari lembaga itu.Namun saya melihat tugas lajnah ini tidak berjalan dengan baik. Buktinya, masih ada saja kesalahan dalam mencetak Alquran," jelasnya.

Kalau tidak berfungsi dengan baik, berarti ada atau tidak adanya tidak begitu penting. Malah cenderung mubazir.

"Kalau mau tetap dipertahankan, Kemenag harus bisa meyakinkan bahwa lembaga ini akan bekerja profesional dan bisa menghasilkan Alquran standard," tandas Daulay yang juga Sekretaris Dewan Pakar ICMI Pusat itu. (Bay/OL-2)

Related Posts