Kunjungan

Lari Telanjang: CSU Undie Run

Malam ini, mahasiswa dan mahasiswi Colorado State University akan melakukan acara ritual tahunan mereka yang disebut dengan "Undie Run." Secara simple, Undie Run ini bisa digambarkan sebagai berikut:

Pada pukul 10 malam nanti, mahasiswa dan mahasiswi CSU akan berkumpul di Lory Student Center (pusat kegiatan mahasiswa). Setelah mereka berkumpul, lalu nanti ada aba-aba untuk secara serentak membuka baju dan celana/rok. Dalam kondisi ini, maka yang tinggal melekat di badan mereka hanyalah (maaf) celana dalam dan Bra. Pakaian-pakaian yang mereka lepas itu, lalu dikumpulkan oleh panitia dan untuk seterusnya akan disumbangkan ke lembaga amal (charity). Setelah itu, mereka akan lari bersama-sama mengelilingi jalan-jalan yang ada di sekitar kampus sesuai dengan rute yang telah ditetapkan panitia.

Menurut panitianya, acara ini sengaja dibuat dengan dua tujuan utama. Pertama, untuk mencari relaxasi dan bersenang-senang sebelum mengikuti final exam hari Senin besok. Kedua, untuk beramal dengan cara menyumbangkan pakain layak pakai kepada lembaga amal (dikatakan layak pakai karena memang diambil langsung dari pakain yang mereka pakai pada saat itu).

Tahun lalu, acara ini diikuti oleh ribuan orang mahasiswa/i. Bahkan, dari informasi yang saya dapatkan dari koran kampus "collegian", acara ini betul-betul sangat diminati oleh para mahasiswa. Menurut laporan koran itu, para mahasiswa sangat bersuka cita dalam mengikuti acara tersebut. Mereka benar-benar merasa merdeka setelah beberapa minggu sebelumnya belajar keras untuk menghadapi final exam. Dari konteks ini, diperkirakan jumlah peserta Undie Run malam ini akan membeludak dan jauh lebih ramai dari tahun lalu.

Perlu diketahui bahwa acara ini diorganisir secara informal oleh beberapa orang mahasiswa. Mereka mengorganisir kegiatan ini dengan menggunakan fasilitas Facebook. Melalui jaringan FB, mereka membuka pendaftaran peserta dan mengumumkan aturan-aturan main yang diperlukan dalam kegiatan tersebut. Oleh karena rata-rata mahasiswa Amerika punya account di FB, maka berita tentang keberadaan acara ini sangat cepat tersebar.

Tadi siang, sebelum sholat Jum'at, salah seorang teman mahasiswa Indonesia menelepon dan memberitahukan soal acara ini. Dia mengajak saya untuk melihat kegiatan itu dari dekat. Tentu saja saya tidak tertarik. Tetapi dia tetap berkeras untuk pergi terlepas saya ikut atau tidak. Dia bilang mau mengabadikan foto-foto kegiatan tersebut dan akan menjadikannya sebagai studi banding dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa di Indonesia. (Studi Banding? Gini ari studi Banding? Kayak anggota DPR aja) ha ha ha.

Akhirnya, sekali lagi perlu saya tegaskan bahwa memang sekolah di Barat perlu kekuatan iman dan "imron". Kalau tidak, acara-acara semacam ini bisa melarutkan kita kepada kungkungan nafsu-nafsu liar yang setiap hari bergentayangan di sekitar kita.

Related Posts