Berita

Mengapa Harus Berpikir Ribuan Kali Sebelum Ikut Konvensi

Selasa, 06 Agustus 2013 , 11:39:00 WIB

Jakarta, Tokoh-tokoh nasional yang berpeluang ikut bertarung dalam pilpres 2014 yang akan datang dinilai kurang berminat mengikuti konvensi Partai Demokrat. Selain belum tentu bisa dicapreskan karena terkait dengan presidential theshold, tokoh-tokoh itu pun khawatir akan dikalahkan secara tidak fair.

Kalah dalam konvensi tentu akan mempengaruhi popularitas dan elektabilitas yang sudah dimiliki mereka sejauh ini.

"Kalau kalah konvensi, itu artinya mereka tidak populer. Sebab, salah satu cara menentukan pemenang konvensi adalah melalui survei. Nah, masalahnya adalah tidak ada jaminan bahwa lembaga survey yang akan dipakai akan berlaku adil pada semua kandidat," demikian dikatakan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay dalam perbincangan barusan (Selasa, 6/8).

Selain itu, mereka yang kalah di konvensi tentu akan kesulitan untuk mencari kendaraan melalui partai lain. Bagaimanapun, mereka yang kalah di dalam konvensi tetap akan dicap sebagai loser. Partai-partai politik lain tentu akan mencari petarung-petarung tangguh untuk diusung sebagai capres atau cawapres.

"Logika sederhananya, bagaimana mungkin kandidat tersebut akan diusung menjadi calon presiden sementara untuk menang di konvensi Demokrat saja tidak bisa. Selain itu, tentu akan lebih sulit meyakinkan ratusan juta rakyat Indonesia dibandingkan beberapa ribu orang yang disurvei oleh lembaga yang ditunjuk partai Demokrat," sambungnya.

Oleh karena itu, para tokoh yang berpeluang diyakini akan berpikir ribuan kali untuk ikut dalam konvensi. Sebagian di antaranya mungkin lebih senang mendekati dan men-support partai lain yang belum memiliki capres atau cawapres. Peta politik yang begitu rumit pasca pemilihan umum legislatif diyakini akan tetap membuka peluang bagi mereka. Pada detik-detik terakhir, segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk menominasikan mereka sebagai capres ataupun cawapres

sumber : rmoline

Related Posts