Berita

Pemuda Muhammadiyah Minta Penelitian Situs Kuno Dihentikan

RMOL. Aktivitas yang dilakukan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana dinilai tidak berguna. Aktivitas tersebut diduga hanya menghamburkan uang negara. Sementara hasil yang didapatkan sampai hari ini tidak jelas.

"Saya melihat pekerjaan itu tidak bermanfaat. Sampai sekarang, temuan mereka tak satu pun yang dapat dibanggakan. Lihat saja, bencana alam masih tetap saja ada. Gempa, ancaman tsunami, banjir, dan lain-lain masih saja ada," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Jumat pagi, 25/5).

"Apakah dengan kegiatan itu bisa mengurangi ancaman bencana? Sepertinya tidak sama sekali," sambungnya.

Saleh khawatir, Andi Arief kelihatannya telah gagal menafsirkan tugas dan fungsi SKP BSB. Menurut pemahaman umum, tugas SKP BSB lebih diprioritaskan pada bantuan penanganan terhadap korban bencana alam. Bukan malah melakukan penelitian situs purbakala.

"Penelitian purbakala sebaiknya diserahkan pada ahli-ahli arkeologi saja. Itu murni riset ilmiah. Presiden tidak perlu membuat tim khusus mengenai masalah itu. Kan sudah ada LIPI, Menristek, dan ratusan perguruan tinggi," masih katanya.

Sebaiknya, lanjut Saleh, uang yang dihamburkan untuk meneliti situs purbakala itu dapat dipergunakan sebagai bantuan sosial bagi korban bencana alam. Apalagi, sampai saat ini masih banyak korban bencana alam yang belum tersentuh. Masih banyak rumah, sekolah, rumah ibadah, dan sarana-sarana sosial lain yang perlu direhabilitasi. Itu jauh lebih penting dari hanya sekedar meneliti batu, gunung, dan situs-situs prasejarah lainnya.

"Sudah semestinya kegiatan itu dihentikan. Kegiatan itu boleh dikerjakan kembali bila semua korban bencana sudah dapat diatasi. Jangan sampai bantuan sosial dan bencana dialihkan pada sesuatu yang sifatnya sangat sekunder, dan cenderung tidak bermanfaat untuk saat ini," demikian Saleh mengakhiri. [guh]

Sumber: http://www.rmol.co/read/2012/05/25/64947/Pemuda-Muhammadiyah-Minta-Penelitian-Situs-Kuno-Dihentikan-

Related Posts