Berita

Pemuda Muhammadiyah : Pernyataan Denny JA Soal Isbat Perlu Direnungkang

Jumat, 09 Agustus 2013, 20.23 WIB

09 August 2013 20:23 WIB
09 August 2013 20:23 WIB

Jakarta, Sigmanews – Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Daulay mengatakan, pernyataan Pendiri LSI Denny JA, bahwa sidang isbat mempertontonkan kebodohan muslim Indonesia di mata dunia perlu diperhatikan dan dijadikan renungan.

"Denny sebagai pengamat sosial politik, pernyataannya itu pasti didorong oleh pandangan objektif. Tidak mungkin pandangan itu disampaikan atas dasar pesanan ormas atau kelompok-kelompok tertentu," ujarnya dalam rilis yang diterima Sigmanews, Jumat (09/08).

"Dan saya kira, Denny JA tidak memiliki kepentingan apa pun menyangkut sidang itsbat. Bisa saja, pernyataan itu beranjak dari kegelisahannya selama ini," imbuhnya.

Selain itu, Wakil Sekretaris Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat ini melihat, pandangan Denny beranjak dari rasa nasionalisme. "Karena selama ini bukan agama dan astronomi yang menjadi kajiannya," jelasnya.

Menurut dosen UIN Syarief Hidayatulloh Jakarta ini, penetapan awal puasa dan idul fitri bukanlah sesuatu yang harus ditetapkan secara demokratis dalam sidang itsbat.

"Walaupun dihadiri dan disepakati oleh seluruh ormas, bukan berarti keputusan itu harus diikuti oleh seluruh warga negara. Dan kalau pun undang-undang dan aturannya dibuat, dipastikan akan kontraproduktif karena tidak semua warga negara bisa mengikutinya," tegasnya.

Kemudian, baginya kendati Menteri Agama mengatakan sidang itsbat tidak memiliki muatan politik apa pun, tetapi tetap saja sinyalemen ke arah itu ada.

"Pasalnya, satu-satunya negara di dunia yang menetapkan 1 Ramadan dan 1 Syawal melalui sidang itsbat hanya Indonesia. Kalau bukan bermotif politik, lalu apa yang melatarbelakanginya?" tandasnya.

Reporter : Hidayat S

Sumber : sigmanews.us

Related Posts