Berita

Saleh Daulay: Pejabat Dituntut Jadi Teladan Bagi Seluruh Anak Bangsa

Jakarta, PenaOne – Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay mengatakan makna hakiki Isra Mi’raj adalah bagaimana membumikan pesan-pesan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya dalam konteks ini, sebagai orang yang beriman, kita selalu dituntut agar selalu mengaktualisasikan perintah dan larangan Allah. Termasuk di dalamnya persoalan-persoalan kebangsaan.

“Orang yang taat dan patuh pada perintah dan larangan Allah diyakini dapat terbentengi dari perilaku buruk yang merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Dipastikan, orang yang taat pada Allah selalu dapat membawa manfaat dan kebaikan bagi orang lain,” ujar Saleh saat dihubungi PenaOne, Jakarta, Kamis (6/6/2013)

Hikmah Isra Mi’raj itu, sambung dia, bisa bertumpu pada upaya menjaga keseimbangan hubungan horizontal antara sesama manusia dan hubungan vertikal dengan Allah SWT. Pada titik inilah, makna Isra Mi’raj menemukan relevansi dan kontekstualisasinya.

“Kebermaknaan hidup seorang anak manusia sangat ditentukan sejauh mana dia bisa menjaga hubungan baik antara sesama manusia dan antara dirinya dengan Allah SWT,” kata Saleh yang juga pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) itu.

Karena itu, harap dia, para pejabat, tokoh masyarakat, maupun cendikiawan selalu dituntut agar bisa menjadi teladan bagi seluruh anak bangsa. Keteladanan menjadi penting di tengah berkembangnya arus hedonisme dan pragmatisme di tengah masyarakat.

“Untuk membendung itu, semua orang yang beriman dituntut untuk selalu menjadikan rasulullah sebagai teladan. Sebagai manusia paripurna, sirah rasulullah akan selalu aktual untuk ditiru dan diaplikasikan,” imbuhnya.

Menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu, dalam perjalanan Isra dan Mi’raj, banyak Ibrah atau manfaat  yang bisa direnungkan agar kita tidak tersesat dalam menjalani kehidupan ini.

“Rasulullah itu adalah manusia biasa. Tetapi, beliau adalah manusia yang diyakini tidak memiliki dosa. Karena itu, kisah dan perjalanan hidupnya penting untuk dijadikan sebagai teladan,” pungkasnya

– See more at: http://penaone.com/saleh-daulay-pejabat-dituntut-jadi-teladan-bagi-seluruh-anak-bangsa.html#sthash.Vd726fdO.dpuf

Jakarta, PenaOne – Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay mengatakan makna hakiki Isra Mi’raj adalah bagaimana membumikan pesan-pesan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya dalam konteks ini, sebagai orang yang beriman, kita selalu dituntut agar selalu mengaktualisasikan perintah dan larangan Allah. Termasuk di dalamnya persoalan-persoalan kebangsaan.

“Orang yang taat dan patuh pada perintah dan larangan Allah diyakini dapat terbentengi dari perilaku buruk yang merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Dipastikan, orang yang taat pada Allah selalu dapat membawa manfaat dan kebaikan bagi orang lain,” ujar Saleh saat dihubungi PenaOne, Jakarta, Kamis (6/6/2013)

Hikmah Isra Mi’raj itu, sambung dia, bisa bertumpu pada upaya menjaga keseimbangan hubungan horizontal antara sesama manusia dan hubungan vertikal dengan Allah SWT. Pada titik inilah, makna Isra Mi’raj menemukan relevansi dan kontekstualisasinya.

“Kebermaknaan hidup seorang anak manusia sangat ditentukan sejauh mana dia bisa menjaga hubungan baik antara sesama manusia dan antara dirinya dengan Allah SWT,” kata Saleh yang juga pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) itu.

Karena itu, harap dia, para pejabat, tokoh masyarakat, maupun cendikiawan selalu dituntut agar bisa menjadi teladan bagi seluruh anak bangsa. Keteladanan menjadi penting di tengah berkembangnya arus hedonisme dan pragmatisme di tengah masyarakat.

“Untuk membendung itu, semua orang yang beriman dituntut untuk selalu menjadikan rasulullah sebagai teladan. Sebagai manusia paripurna, sirah rasulullah akan selalu aktual untuk ditiru dan diaplikasikan,” imbuhnya.

Menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu, dalam perjalanan Isra dan Mi’raj, banyak Ibrah atau manfaat  yang bisa direnungkan agar kita tidak tersesat dalam menjalani kehidupan ini.

“Rasulullah itu adalah manusia biasa. Tetapi, beliau adalah manusia yang diyakini tidak memiliki dosa. Karena itu, kisah dan perjalanan hidupnya penting untuk dijadikan sebagai teladan,” pungkasnya

– See more at: http://penaone.com/saleh-daulay-pejabat-dituntut-jadi-teladan-bagi-seluruh-anak-bangsa.html#sthash.Vd726fdO.dpuf

Jakarta, PenaOne – Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay mengatakan makna hakiki Isra Mi’raj adalah bagaimana membumikan pesan-pesan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya dalam konteks ini, sebagai orang yang beriman, kita selalu dituntut agar selalu mengaktualisasikan perintah dan larangan Allah. Termasuk di dalamnya persoalan-persoalan kebangsaan.

“Orang yang taat dan patuh pada perintah dan larangan Allah diyakini dapat terbentengi dari perilaku buruk yang merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Dipastikan, orang yang taat pada Allah selalu dapat membawa manfaat dan kebaikan bagi orang lain,” ujar Saleh saat dihubungi PenaOne, Jakarta, Kamis (6/6/2013)

Hikmah Isra Mi’raj itu, sambung dia, bisa bertumpu pada upaya menjaga keseimbangan hubungan horizontal antara sesama manusia dan hubungan vertikal dengan Allah SWT. Pada titik inilah, makna Isra Mi’raj menemukan relevansi dan kontekstualisasinya.

“Kebermaknaan hidup seorang anak manusia sangat ditentukan sejauh mana dia bisa menjaga hubungan baik antara sesama manusia dan antara dirinya dengan Allah SWT,” kata Saleh yang juga pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) itu.

Karena itu, harap dia, para pejabat, tokoh masyarakat, maupun cendikiawan selalu dituntut agar bisa menjadi teladan bagi seluruh anak bangsa. Keteladanan menjadi penting di tengah berkembangnya arus hedonisme dan pragmatisme di tengah masyarakat.

“Untuk membendung itu, semua orang yang beriman dituntut untuk selalu menjadikan rasulullah sebagai teladan. Sebagai manusia paripurna, sirah rasulullah akan selalu aktual untuk ditiru dan diaplikasikan,” imbuhnya.

Menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu, dalam perjalanan Isra dan Mi’raj, banyak Ibrah atau manfaat  yang bisa direnungkan agar kita tidak tersesat dalam menjalani kehidupan ini.

“Rasulullah itu adalah manusia biasa. Tetapi, beliau adalah manusia yang diyakini tidak memiliki dosa. Karena itu, kisah dan perjalanan hidupnya penting untuk dijadikan sebagai teladan,” pungkasnya

– See more at: http://penaone.com/saleh-daulay-pejabat-dituntut-jadi-teladan-bagi-seluruh-anak-bangsa.html#sthash.Vd726fdO.dpuf

Juni, 06 2013

Jakarta,  – Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay mengatakan makna hakiki Isra Mi’raj adalah bagaimana membumikan pesan-pesan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya dalam konteks ini, sebagai orang yang beriman, kita selalu dituntut agar selalu mengaktualisasikan perintah dan larangan Allah. Termasuk di dalamnya persoalan-persoalan kebangsaan.

“Orang yang taat dan patuh pada perintah dan larangan Allah diyakini dapat terbentengi dari perilaku buruk yang merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Dipastikan, orang yang taat pada Allah selalu dapat membawa manfaat dan kebaikan bagi orang lain,” ujar Saleh saat dihubungi PenaOne, Jakarta, Kamis (6/6/2013)

Hikmah Isra Mi’raj itu, sambung dia, bisa bertumpu pada upaya menjaga keseimbangan hubungan horizontal antara sesama manusia dan hubungan vertikal dengan Allah SWT. Pada titik inilah, makna Isra Mi’raj menemukan relevansi dan kontekstualisasinya.

“Kebermaknaan hidup seorang anak manusia sangat ditentukan sejauh mana dia bisa menjaga hubungan baik antara sesama manusia dan antara dirinya dengan Allah SWT,” kata Saleh yang juga pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) itu.

Karena itu, harap dia, para pejabat, tokoh masyarakat, maupun cendikiawan selalu dituntut agar bisa menjadi teladan bagi seluruh anak bangsa. Keteladanan menjadi penting di tengah berkembangnya arus hedonisme dan pragmatisme di tengah masyarakat.

“Untuk membendung itu, semua orang yang beriman dituntut untuk selalu menjadikan rasulullah sebagai teladan. Sebagai manusia paripurna, sirah rasulullah akan selalu aktual untuk ditiru dan diaplikasikan,” imbuhnya.

Menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu, dalam perjalanan Isra dan Mi’raj, banyak Ibrah atau manfaat  yang bisa direnungkan agar kita tidak tersesat dalam menjalani kehidupan ini.

“Rasulullah itu adalah manusia biasa. Tetapi, beliau adalah manusia yang diyakini tidak memiliki dosa. Karena itu, kisah dan perjalanan hidupnya penting untuk dijadikan sebagai teladan,” pungkasnya.
 

sumber : penaone.com

Related Posts