BeritaHot IssueNasional

Fraksi PAN Minta Defisit APBN 5,07 % Dijadikan “Senjata Pemungkas”

Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI meminta pelebaran defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,07 % hanya digunakan pemerintah sebagai “senjata pemungkas” dalam menghadapi guncangan ekonomi akibat pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19.

Wakil Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay menegaskan, Fraksi PAN mendukung penuh diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan yang merelaksasi kebijakan defisit APBN di atas 3 %. Diharapkannya, Perppu ini dapat menunjang langkah-langkah pemerintah dalam penanganan COVID-19.

“Namun demikian, ada satu point penting yang perlu disorot  di dalam Perppu itu. Point tersebut adalah adanya pelebaran defisit anggaran di atas 3 %, bahkan mencapai 5,07 %,” katanya kepada wartawan, Selasa (31/3/2020) malam.

Karena itu, menurut dia, sebelum Perppu itu dikirim ke DPR RI untuk dibahas dan diundangkan, dimintanya agar pemerintah memberikan penjelasan terperinci. Konkretnya, Kementerian Keuangan bisa menguraikan dan menjabarkannya lebih jauh tentang itu.

“Dengan begitu, DPR memiliki pandangan dan persepsi yang sama di dalam menafsirkan dan memahami Perppu tersebut,” tandasnya.

Kata Saleh, meskipun mendukung dan menyetujui Perppu yang baru saja ditandatangani Jokowi tersebut, Fraksi PAN tetap mendorong agar pemerintah menggunakan semua potensi dan sumber keuangan yang ada dan tersedia dalam menghadapi dampak dari COVID-19.

Adapun sumber keuangan yang bisa dimanfaatkan pemerintah kata dia antara lain adalah Dana Desa, anggaran pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang telah ditunda, anggaran pemindahan ibukota, realokasi Dana Alokasi Khusus (DAK), dan anggaran proyek-proyek infrastruktur lainnya. Pasalnya menurut dia, jika diakumulasi secara menyeluruh, dana tersebut bisa digunakan sebagai langkah penanganan awal dari pemerintah.

“Kami memahami pelebaran (defisit) ini sebagai benteng pertahanan saja. Artinya, jika memang sangat diperlukan, barulah opsi ini akan dikeluarkan oleh pemerintah. Kalau anggaran-anggaran di atas disisir, nilainya sangat besar. Bantuan sosial, subsidi, dan jaminan sosial kemungkinan bisa diatasi. Itu yang perlu dihitung secara baik. Masyarakat tentu perlu juga mengetahuinya,” urainya.

Lebih lanjut Saleh menekankan bahwa Fraksi PAN memahami bahwa saat ini, masyarakat banyak mengalami kesulitan. Dunia dunia usaha pun sedang mengalami tekanan. Makanya, pemerintah perlu manaikkan Government Spending (Counter Cyclical) untuk membantu masyarakat, dunia usaha dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi bangsa agar tidak merosot.

“Namun demikian, pelebaran defisit hingga mencapai 5,07 % hendaklah sangat berhati-hati dan dipergunakan setelah semua potensi yang kita miliki dimanfaatkan secara baik dan benar. Menteri Keuangan hendaknya dapat tetap menjaga kredibilitas dan sustainabilitas APBN,” pungkasnya.

 

 

Sumber: http://m.rri.co.id/post/berita/811769/ekonomi/fraksi_pan_minta_defisit_apbn_507_dijadikan_senjata_pemungkas.html

Related Posts