Anggota Komisi IX Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay, menyayangkan bocornya data dua pasien yang positif terkena virus corona atau Covid-19. Menurutnya, bocornya data ini berasal dari pejabat pemerintahan.
“Saya tak tahu siapa yang membuka ke publik,” kata Daulay dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa, 3 Maret 2020.
Meskipun identitas pasien hanya inisial. Namun, alamat pasien dibeberkan secara jelas ke publik. Hal ini membuat semua orang termasuk awak media menuju kediaman pasien.
Pembocoran identitas pasien, kata Daulay, merupakan pelanggaran undang-undang baik dari UU kesehatan maupun UU informasi publik.
“Itu pidana dan ancamannya dua tahun penjara,” ujarnya.
Menurutnya, dengan bocornya data pasien membuat pihak keluarga dan pasien yang sakit dirugikan. Bahkan, ia menyebut ada media yang dapat mewawancarai pasien.
Dalam kesempatan ini, ia pun tak setuju dengan anggapan bahwa fatalitas virus corona sangat kecil sehingga masyarakat diminta tak perlu khawatir.
“Satu orang saja warga negara meninggal karena penyakit negara harus bertanggungjawab. Jangan karena kalimat ini jadi menyepelekan nanti yang sakit jadi seperti biasa saja,” ujarnya.
Sumber: https://www.vivanews.com/berita/politik/39001-pan-jangan-sepelekan-corona-1-meninggal-negara-tanggung-jawab?medium=autonext
