Salah satu keuntungan kuliah sambil bekerja itu adalah setiap liburan semester saya dapat membawa keluarga berwisata ke negara-negara bagian lain. Pada awal masa kehamilan istri, kami dan beberapa teman lain berlibur ke Philadelphia, Pennsylvania, New Jersey, Amish Community, Princeton, Washington, New York.
Dari Fort Collins, Colorado, kami terbang ke Philadelphia, karena jaraknya jauh kami harus transit di Ohio. Saya, istri, dan Kaisya mengajak seorang teman lain. Sesampai di Philadelphia, teman saya yang belajar di Universitas Pennsylvania menjemput kami dari Bandara. Di sana sudah menjadi titik temu beberapa teman lain yang rencananya akan ikut berlibur bersama. Mereka adalah penerima beasiswa Ford Fondation, namun belajar di Universitas yang berbeda.
Berlibur bersama dengan teman-teman itu akan lebih hemat sebab, kami berencana untuk menyewa mobil van yang dapat memuat 7 orang. Selain itu, biaya penginapan akan lebih murah karena kamar yang disewa dapat dipergunakan bersama-sama. Agar adil semua orang diminta membayar kontribusi yang sama. Saya tentu membayar 3 untuk saya, istri dan Kaysa. Sementara teman-teman lain membayar untuk mereka masing-masing.
Sebelum merental mobil hal yang perlu dipastikan adalah siapa yang akan mengemudikan mobil tersebut. Pengemudinya tentu harus memiliki SIM yang berlaku. Setelah ditanyakan kepada semua, ternyata hanya saya yang memiliki SIM resmi. Karena itu, rental mobil yang akan kami pakai dilakukan atas nama saya.
Berbeda dengan di Indonesia, rental mobil di Amerika tidak sulit. Kita cukup datang ke tempat penyewaan mobil dengan membawa identitas dan kartu kredit. Setelah mereka memeriksa faliditas seluruh identitas itu, lalu kita diminta untuk menggesekkan kartu kredit ke mesin yang ada dengan sejumlah uang sewa sebagaimana yang telah disepakati. Selesai itu, mobil dapat dibawa.
Di Indonesia, sewa mobil seperti ini belum tentu bisa, karena banyak terjadi mobil yang disewakan tersebut hilang atau tidak kembali. Lalu mengapa di sana mobil-mobil yang disewakan tidak hilang? Karena, dengan menggesekkan kartu kredit orang tersebut dapat langsung dimonitor oleh perusahaan penyewaan mobil tersebut. Inilah salah satu aspek penting dari sistem pendataan warga negara.
Selain itu, mobil yang disewa tidak mesti dikembalikan ke tempat awal kita menyewanya. Tetapi bisa dikembalikan ke tempat lain. Contoh, kami menyewa mobil di Kota Pennsylvania dan setelah berkeliling kebeberapa negara bagian lain, mobil tersebut dikembalikan di perusahaan penyewaannya yang berkantor di New York. Hampir semua kota di Amerika memiliki kantor-kantor penyewaan mobil, karena itu tidak sulit untuk menemukan alamatnya.
Dalam menelusuri kota-kota di Amerika selama masa liburan itu kami dipandu oleh GPS (The Global Positioning System). GPS yang ada dapat memandu kami secara akurat ke tempat-tempat yang ingin kami kunjungi. Karena tidak mungkin semua tempat wisata yang ada dapat dikunjungi dalam waktu satu minggu. Diperlukan skala prioritas tempat yang dapat dikunjungi.
Seingat saya kami mengunjungi Pennsylvania University, Atlantic City, New Jersey, Amish Community, Washington DC, New York, Princeton University dan beberapa tempat bersejarah lain yang dilewati di daerah-daerah tersebut.
Ada banyak pengalaman baru yang kami peroleh selama perjalanan wisata tersebut. Termasuk mempelajari sistim sosial dan budaya Amish Community. Amish Community adalah kelompok masyarakat tradisional kristen yang konon kabarnya berasal dari Swiss.
Pada awal abad ke-18 mereka berimisrasi ke Pennsylvania dengan berbagai alasan. Keunikan masyarakat di komunitas ini adalah mereka tidak berbaur dan kurang begitu menerima teknologi modern. Cara mereka hidup sangat berbeda dengan kehidupan modern, mereka menentukan sendiri kesehatan dan pendidikan atas dasar interpretasi kitab suci mereka. Tidak heran jika mereka bertahan dikucilkan oleh masyarakat modern yang ada disekitar mereka.
Setelah itu, kunjungan ke beberapa universitas yang ada menambah keyakinan bahwa sistem pendidikan di Amerika memang telah baik sejak beberapa ratus tahun yang lalu.
Sebagai contoh, universitas Princeton telah memiliki nama besar pada awal abad 20 dimana Harvey S Firestone (1868-1938) telah berkarya dan berhasil membesarkan nama Universitas Princeton. Princeton University saat ini dikenal sebagai Universitas yang menangani test toefl. Begitu juga dengan Universitas Pennsylvania yang program-programnya banyak diminati oleh mahasiswa asing. Dan hampir semua kampus di Amerika memiliki kualifikasi yang tidak jauh berbeda. Pengelolaan pendidikan tinggi yang mereka lakukan sangat baik.
Bersambung..